Minggu, 25 Desember 2011

Peringatan tsunami

Besok tanggal 26 desember, warga aceh akan memperingati tsunami yang melanda Aceh 7 tahun silam. Sejak hari ini pun banyak warga yang sudah melakukan doa bersama di mesjid. Bencana tsunami tujuh tahun lalu merupakan peristiwa kelam yang menyisakan tangis dan luka. Banyak saudara-saudara kita yang pergi dan tak pernah kembali. Kampung halaman yang kucintai pun ikut hilang bersama dengan sapuan air laut tersebut. Padahal dahulu, kampungku yang terletak di daerah Aceh barat sana memiliki pantai yang sangat indah, yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia, air nya yang biru, ombaknya yang riuh, menambah keelokan pantai itu. Terakhir kali aku melihat pemandangan tersebut ketika aku kelas 5 SD. Masih tergambar jelas diingatanku, bagaimana indahnya pesona laut disana, setiap hari selama disana, aku selalu bermain dipantai, karena jarak rumah nenek dengan pantainya sangat dekat. Selain itu, dihalaman rumah nenekpun ditanam berbagai jenis pohon, mulai dari durian, kedongdong, kuini, nangka, dan lain sebagainya. Namun itu hanya masa lalu. Kini rumah itu telah terbawa tsunami, dan sekarang hanya tinggal bekasnya saja. Ketika aku pulang kesana 2 tahun yang lalu, suasananya sudah gersang, panas, seperti tidak ada kehidupan, sungguh menyedihkan. Pantainya pun tidak terawat dan kotor. Melihatnya aku merasa sedih. Laut yang sedari dulu aku kagumi sudah berubah, rasanya aku ingin menangis melihat keadaan pantai yang seperti itu. Tsunami telah mengambil saudara-saudaraku, nenek, oom, teman, dan sahabat. Namun aku sadar bahwa ini semua merupakan ujian dari Tuhan. Tuhan tahu bahwa kami sanggup dan kuat menghadapinya. Dan sekarang lihatlah kota kami Aceh. Dia telah berubah menjadi kota yang cantik, dan berkat tsunami jugalah adanya MoU di Aceh. Tidak ada lagi kontak senjata dan konflik. Ya, dibalik setiap kejadian selalu ada hikmah. Tsunami membawa bencana sekaligus berkah. Dan tentu ada hikmah dari itu semua. Ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Aku berharap, saudara-saudaraku yang tlah pergi menjadi orang-orang terbaik,  diterima disisi-Nya, dan menjadi penghuni surga-Nya. Bagi saudara-saudaraku yang ditinggalkan tetaplah tegar, bencana ataupun masalah bukanlah akhir dari segalanya. Karna masalah lah yang mewarnai kehidupan kita. Masalah yang membuat kita belajar, belajar dari kegagalan, belajar dari kesalahan, belajar dari kekecewaan, belajar dari sakit hati, dan belajar dari segalanya. Tanpa masalah kita tidak akan pernah belajar dan menghasilkan yang terbaik. Masalah adalah ujian bagi kita untuk menentukan seberapa kuat dan tegarnya kita dalam mengarungi hidup ini. Masalah pulalah yang mengajarkan kita kedewasaan dan kebersamaan.

Semoga peringatan tsunami besok bukan mengingatkan kita akan sejarah yang kelam namun justru mengingatkan kita bahwa tanpa bencana itu maka hari ini kita bukanlah apa-apa. Karna bencana itulah yang membuat kita menjadi manusia yang kuat. Jika bencana sebesar itu mampu kita lewati maka yakinlah bahwa kita bisa dan mampu melewati cobaan seberat apapun juga. J

Sabtu, 17 Desember 2011

Apakah kita "Baik"? Who knows..

Baik adalah satu kata yang memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Meskipun standar dari “baik” itu sendiri tentu ada. Namun banyak orang yang mempersepsikan kata “baik” berdasarkan pengamatan ataupun penilaian yang dia tentukan sendiri. Artinya apa yang saya anggap baik, belum tentu orang lain juga menganggapnya baik. Dan apa yang saya anggap buruk, belum tentu orang lain juga berpendapat sama. Terkadang kita menilai seseorang baik, tergantung bagaimana perilaku seseorang tersebut terhadap kita. Misalkan si A berlaku sopan dan ramah pada saya maka saya akan menganggapnya baik. Namun bisa saja orang lain menganggap si A sebaliknya.
Dalam hidup ini, selalu saja ada orang yang membenci dan menyayangi kita, begitupun sebaliknya, selalu saja ada orang yang tidak kita sukai dan yang kita sukai. Dan terkadang perasaan tidak suka itu sangat sulit dikendalikan. Mau marah, nggak enak. Diam saja juga makan hati.
Namun, saya mengingat kata-kata dosen saya bahwa seburuk apapun seseorang itu yang penting think positif. Yah, berpikirlah positif. Karena dengan begitu hati menjadi tenang, damai, dan terhindar dari rasa benci (tercela). Karena manusia tiada yang sempurna. Hari ini kita tidak menyukai orang lain, mungkin di tempat lain ada orang yang juga tidak menyukai kita. Jangan menganggap diri paling baik karena tidak ada orang yang benar-benar baik.
Karena ketika saya menganggap seseorang buruk, maka mungkin dia atau orang lain pun menganggap saya demikian. Dan saya sadar bahwa saya sangat jauh dari kata baik. Banyak kesalahan yang telah saya lakukan. Dan saya sadar bahwa saya bukanlah teman yang baik. Oleh sebab itu, saya sangat senang jika ada teman-teman yang mau mengkritik dan mengingatkan saya, daripada menggunjing dibelakang, akan lebih baik jika diutarakan didepan. Pertama, berpahala karena sudah jujur, dan kedua, hati menjadi tenang. Namun satu hal yang harus di ingat bahwa jika ingin mengkritik seseorang gunakanlah kata-kata yang sopan agar tidak menyinggung dan yang paling penting adalah lihat dan identifikasikan karakter teman yang ingin dikritik. Karena tidak semua orang mau dan sanggup menerima kritikan. So, be carefull J
Saya pribadi sangat menghargai setiap kritikan yang diberikan teman-teman, karena dengan kritikan itulah saya bisa mengintrospeksi diri agar bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Karena kritikan adalah suatu proses menuju kemajuan. Tanpa kritikan, seseorang tidak akan pernah maju, karena dia tidak pernah tahu dimana letak kesalahannya. Orang yang sukses adalah orang yang mau menerima kritikan dan belajar dari kesalahan. Karena kita sebagai manusia bukanlah makhluk sempurna, sering melakukan hal-hal yang tidak baik, sering mengeluarkan kata-kata yang tanpa sadar menyinggung orang lain, selalu memperhitungkan untung rugi, iri hati, dengki, sombong, dan banyak perilaku-perilaku tercela lainnya. Diharapkan dengan setiap kritikan dan nasehat yang datang, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan sukses di kemudian hari. Amin J

Sabtu, 10 Desember 2011

luv my parents

            Ada satu hal yang sangat aku syukuri hingga hari ini adalah aku terlahir dari orangtua yang begitu menyayangiku. Di tengah maraknya eksploitasi anak yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri dan banyaknya orangtua yang melucuti anaknya sendiri atau banyaknya orangtua yang acuh pada anaknya sendiri.Subhanalllah..
Terima kasih Tuhan karena telah mengirimkan aku ke dunia ini melalui orangtua yang baik hingga aku bisa menikmati dan merasakan bahwa hidup ini begitu indah.
Orangtua adalah tumpuan seorang anak, sebagai tempat berlindung, tempat mengadu, tempat belajar, tempat bercanda, dan tempat bermanja. Tak bisa dibayangkan apa jadinya seorang anak tanpa bimbingan orangtuanya. Karena orang tua ibarat penunjuk jalan dan apabila penunjuk itu salah maka kita akan tersesat atau masuk ke jurang. I love you mom n dad :*
Aku adalah seorang anak yang sedari kecil sangat bergantung pada orangtua ku. Manja tepatnya. Aku ingat dulu kalo aku masih TK, bapak selalu menungguku diluar kelas. Dan kalau sampai tiba-tiba aku melihat bapak tidak ada, aku akan menangis. Bahkan sampai guruku berkata pada bapak, “Dia anak bapak satu-satunya ya?” Mengingat itu aku selalu terharu dan sedih. Sungguh begitu sayangnya mereka padaku. Apalagi waktu aku kecil, bapak bekerja di Takengon dan tentu menjadi jarang bertemu. Jadi jika beliau pulang kemari selalu dihabiskan waktu untuk menemaniku dan kakak. Bahkan hingga saat ini pun aku masih bergantung pada mereka. Walaupun tidak semanja dulu. Karna prinsip mamakku adalah “kecil boleh dimanja tapi ketika mulai beranjak dewasa harus dididik untuk mandiri”.
Mamak selalu mengajariku untuk menjadi anak yang rajin, belajar masak dan bersih-bersih rumah. Mamak selalu bilang, “anak yang dimanja itu nggak bagus, nggak akan bisa jadi ORANG, justru yang dididik keras itu yang berhasil. Kayak mamak dulu, dari kecil udah cari uang, sekolah jalan kaki, belum lagi harus jaga adek-adek yang masih kecil. Kalian sekarang enak mau apa aja bisa. Mamak dulu harus cari uang sendiri.”
Saat mendengar itu aku merasa tersentil. Aku yang hidup jauh lebih baik dari beliau selalu merasa kurang. Namun beliau bisa membuktikan meskipun serba kekurangan namun tidak menjadi halangan untuk bisa berhasil. Dan mamak membuktikan itu. Sekarang mamak bisa bekerja kantoran dengan perjuangannya sendiri. Tahun pertama mamak mengikuti tes IPDN, mamak gagal. Namun itu tidak membuat mamak patah semangat. Di tahun kedua barulah mamak bisa lulus. Aku selalu bangga dengan semangat beliau :’)
Mamak adalah ibu yang hebat, meskipun bekerja namun tetap melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu. Bagiku mamak adalah matahari. Tanpa mamak, aku tak akan bisa membayangkan hidupku akan seperti apa. Begitu juga dengan bapak. Bapak juga selalu mengajari kami anak-anaknya untuk mandiri. Bapak sering bilang, “Jadi anak harus pemberani, kalau dimarahin orang jangan nangis, jangan jadi orang yang lemah. Bapak kerasin kalian atau marahin kalian itu supaya kalian tahan banting dan kuat mental.” Makanya sejak aku lulus SMA kemarin, semua urusan kampus aku urus sendiri tanpa campur tangan orangtuaku. Waktu itu aku merasa sedih karena tidak terbiasa mengurus semuanya sendiri. Namun sekarang barulah aku sadar bahwa itu semua ada hikmahya. Aku tau bahwa apapun yang mereka lakukan demi kebaikanku.
Mereka adalah tempatku bersandar dari terpaan angin, badai dan hujan. Namun, bukan berarti aku menjadi bergantung pada mereka. Tapi justru hal itu membuatku menjadi orang yang kuat karena selalu ada orang-orang yang menyayangi dan akan selalu mendukung dan menopangku jika aku terjatuh dan gagal.
Mamak selalu tahu kapan aku bersedih. Aku ingat beberapa tahun yang lalu, aku mengalami masa-masa tersulit dalam hidupku. Aku selalu mengurung diri dikamar daan menangis. Dan disitu, mamak selalu menemaniku. Setiap malam mereka (orangtuaku) mengajakku jalan-jalan agar tak mengurung diri terus. Lalu setiap hari minggu mereka mengajakku ke pantai untuk refreshing. Hingga akhirnya aku bisa kembali ceria.
Ada saatnya aku bercanda dengan mereka layaknya teman dan ada kalanya mereka bersikap tegas dan keras. Karena pada dasarnya seorang anak tidak boleh terlalu dimanjakan karena akan membuatnya menjadi egois dan ingin mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Cara yang paling baik adalah berikan apa yang baik buat mereka bukan apa yang mereka butuhkan. Karna terkadang apa yang dianggap baik oleh kita namun sebenarnya belum tentu baik. Disitulah peran orangtua membimbing dan mengarahkan kita. Yang terpenting adalah sayangi kedua orangtua kita baik segala kelebihannya maupun kekurangannya. Karena orangtua juga manusia, tak ada yang sempurna. Namun yang pasti setiap orangtua pasti menyayangi anak-anaknya, namun hanya cara menunjukkannya yang berbeda. Hug and kiss your parents before late J

Minggu, 04 Desember 2011

Kampanye Sosial

            Beberapa waktu yang lalu, dosen memberikan kami tugas akhir membuat proposal kampanye. Dan dari 3 judul kampanye yang kelompokku ajukan, yang disetujui yakni “Pencegahan Dini Kanker Serviks”. Selama beberapa hari kemarin terasa sangat sibuk mengerjakan semuanya. Mencari informasi dan melakukan survey kesana kemari. Meski lelah, namun terasa mengasyikkan.Yah, ini pertama kalinya aku merasa berbeda dengan mata kuliah yang diberikan. Terasa lebih menantang, dan sungguh suatu kebahagiaan mendapatkan dosen yang cerdas, tegas namun baik hati. Di mata kuliah ini pula, aku pertama kalinya benar-benar serius belajar dan bekerja sendiri saat mengerjakan soal midterm kemarin. Bukan berarti biasanya aku suka mencontek. Hanya saja biasanya dulu saat mengerjakan midterm atau final pasti ada 1 atau 2 soal yang aku tak yakin dengan jawabannya. Namun kali ini, aku mengerjakannya sendiri and yeah I do it J
Di mata kuliah ini aku belajar banyak hal. Bahwa kuliah itu bukan semata-mata untuk mendapatkan nilai A, tapi “apa yang kita dapatkan”. Bukan hanya datang, duduk, diam, pulang, and nothing!
Walaupun proposal kampanye yang kami buat dikarenakan tugas akhir dari Bu Febri (nama dosenku), tapi aku akan tetap concern untuk mengkampanyekan “Pencegahan Dini Kanker Serviks”. Meskipun aku tak mempunyai dana sedikitpun, namu aku bisa mensosialisasikannya melalui jejaring sosial yakni facebook, twitter, dan blog. Karena penyakit ini sangat berbahaya bagi wanita.

Pencegahan Dini Kanker Serviks

Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia, terjadi 490.000 kasus kanker serviks yang mengakibatkan 240.000 kematian tiap tahunnya, dan 80% dari angka tersebut terjadi di Asia. Menurut Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat, jumlah penderita kanker serviks di negara-negara berkembang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan di negara maju. Di Amerika, hanya sekitar 2,5% dari penderita kanker yang meninggal karena kanker serviks. Sebaliknya di Haiti, angka kematiannya mencapai 49%.  Sumber lain menyatakan seperti yang ditulis dalam Healthnews.com, kanker serviks sangat banyak diderita kaum perempuan India dan China. Negara-negara lain dengan angka kematian tertinggi akibat kanker serviks meliputi Bolivia, Paraguay, Belize, Peru, Guyana, Nikaragua, El Salvador, Kolombia, dan Venezuela.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sebanyak 8000 kasus diperkirakan berakhir dengan kematian. Sementara itu, data dari Sistem Informasi rumah sakit tahun 2008 menunjukkan kanker payudara (18,4%) menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia, disusul kanker serviks (10,3%).
Di Banda Aceh, saat ini penderita kanker serviks sebanyak 0.5% dari jumlah penduduk wanita. Berarti ada sekitar 520 kasus kanker serviks. Dengan penderita paling banyak adalah wanita berusia 30-55 tahun. Dan diperkirakan sekitar 20% wanita beresiko terinfeksi kanker serviks.
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang tumbuh di daerah leher rahim yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang terletak diantara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina). Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dikenal dengan sebutan Human Papilloma Virus (HPV). Penyebab terinfeksi kanker serviks diantaranya karena bergonta ganti pasangan seksual, menikah muda (sebelum usia 20 tahun), kehamilan yang sering, pembalut wanita, seringnya mengkonsumsi makanan fastfood/junkfood, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Cara paling mudah untuk mendeteksi penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan sitologi leher rahim yang biasa disebut dengan nama Paps smear atau papanicolaou smear. Metode tes Paps smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan di analisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkap apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Tingginya angka penderita kanker serviks disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya kanker serviks, sehingga membuat banyak penderita baru menyadari dan melakukan pengobatan ketika sel kankernya sudah menyebar dan mencapai stadium akut. Karena biasanya kanker serviks baru akan menunjukkan gejala serius setelah 10-20 tahun kedepan. Beberapa gejala yang umumnnya dialami oleh penderita kanker serviks yaitu keputihan lama dan berbau, perdarahan setelah berhubungan, dan tumbuh kutil di bagian leher rahim (biasanya akan terasa perih). Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan membiasakan diri memelihara kesehatan dan kebersihan reproduksi, mengurangi mengkonsumsi makanan fastfood/junkfood, menghindari berganti pasangan seksual, mengganti celana dalam sehari sekali (agar tidak lembab), melakukan tes paps smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual dan melakukan vaksinasi HPV.
Di Banda Aceh, penderita kanker serviks umumnya adalah perempuan berusia produktif. Oleh sebab itulah, kami melakukan kampanye ini yang memfokuskan pada remaja agar mereka dapat melakukan pencegahan sejak dini. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sehingga bisa membentuk perilaku yang positif.

Manfaat dari tindakan pencegahan dini kanker serviks yang dilakukan oleh remaja antara lain:
·         Menumbuhkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan organ reproduksi.
·         Mengurangi angka penderita kanker serviks dan resiko kematian.
·         Menghindari resiko pengangkatan rahim yang akan menyebabkan para wanita tidak bisa mempunyai keturunan.