Sabtu, 30 Juni 2012

Aceh Raih 2 Rekor Dunia


Banda Aceh-Aceh berhasil meraih dua rekor dunia sekaligus dengan mengadakan training bahasa inggris terbesar di dunia yang diadakan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Sabtu (30/06/12). Kedua rekor tersebut yaitu Guinnes Royal World Record dan Amazing World Record. Acara di hadiri oleh ribuan peserta, ratusan trainer, dan puluhan panitia. Turut hadir pula perwakilan dari Guinnes Royal Worlds Records dari Inggris, Ron Muller dan Perwakilan Amazing World Record dari India, Paavan Solanski, yang memberikan penghargaan berupa sertifikat kepada panitia. Ini merupakan training B.Inggris dengan jumlah peserta terbanyak di dunia. Acara ini digagas oleh Mr.Rusdy, selaku CEO dari komunitas Mister English Club (MEC). Peserta yang mengikuti training terdiri dari 1000 siswa SD/sederajat, 1000 siswa SMP/sederajat, 1000 siswa SMA/sederajat, 1000 mahasiswa, dan 1000 masyarakat umum. Mereka memenuhi tribun stadion sebelah barat. Riuh tepuk tangan mengiringi jalannya acara. Di akhir acara, setiap trainer mengajak para peserta untuk mulai belajar dan membentuk kelompok-kelompok.

Jumat, 29 Juni 2012

Hachi, Si Anjing Setia


Malam semuanya, kali ini aku akan berbagi tentang kisah anjing paling setia yang bernama Hachi. Kisah kesetiaan anjing ini begitu terkenal hingga di film kan ke layar lebar dengan judul, Hachiko, A dog story. Ini merupakan film drama Amerika 2009 yang disadur ulang dari film jepang produksi 1987, Hachiko Monogatari yang dibintangi oleh Nakadai dan film tersebut sempat menggemparkan Jepang dan mencetak rekor penjualan tiket sebesar 4 milyar yen.
Ini merupakan kisah nyata yang terjadi pada 1924 di Jepang tentang hidup hachi dan majikannya, professor Ueno.

Hachi lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo. Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae, berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Sore sekarang. Ketika Profesor Ueno berangkat kerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput. 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya. Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.
Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya. Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikannya di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran  (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang-orang memanggilnya Hachikō. Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachiko. Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan permaisuri Kojun. Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis. Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo. Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. Tepatnya di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).
Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Ando, anak laki-laki Teru Ando. Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachiko disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur. Film Hachiko Monogatari karya sutradara Seijirō Kōyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachikō di kota kelahirannya, Ōdate. Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachikō di Ōdate. Sebuah drama spesial tentang Hachikō ditayangkan jaringantelevisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judul Densetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita)


gimana pendapat kalian setelah membaca kisahnya Hachi? Mengharukan banget kan :)
Seorang anjing bisa begitu setia kepada majikannya. Kita harus banyak belajar tentang arti kesetiaan pada seekor anjing. Mereka jauh lebih pintar dan tahu caranya membalas budi.
Semoga kita semua bisa mengambil banyak pelajaran dari kisah ini dan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya :)

Kamis, 28 Juni 2012

Cinta Diam-Diam


Aku tak mengerti, apa yang kurasa
rindu yang tak pernah begitu hebatnya
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau

aku persembahkan hidupku untukmu
 
telah ku relakan, hatiku padamu
namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
dan hati kecilku bicara
(Lirik lagu Pupus_Dewa 19)

Seperti lirik lagu di atas, banyak orang yang pernah mengalami hal serupa. Menyukai seseorang tanpa bisa berbuat apapun. Alasannya, karena tak mempunyai keberanian. Memutuskan untuk mencintai secara diam-diam.
Menyukai seseorang adalah hal yang sangat wajar. Tapi, tidak semua orang mempunyai keberanian untuk mengutarakannya, terlebih para wanita. Di tempat kita, wanita yang mengutarakan perasaannya kepada pria yang disukai, dianggap terlalu agresif dan dipandang negatif. Hal ini lah yang membuat para wanita tak berani mengungkapkan perasaanya pada pria yang disukai. Yang bisa dilakukan para wanita hanyalah mengirimkan sinyal-sinyal berupa gerak dan bahasa tubuh kepada pria yang disukai. Beruntung jika pria yang disukai juga menyukainya, tapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Si pria tak merespon dikarenakan dia tidak mempunyai perasaan apapun terhadap si wanita. Sungguh sayang posisi wanita ya. Hanya bisa menunggu dan menunggu. Kalau penantiannya terlampau lama dan sudah tak sanggup lagi menunggu, banyak dari para wanita memilih untuk menerima cinta yang datang kepadanya. Daripada menunggu sesuatu yang tak pasti, kan lebih baik menerima yang sudah ada di depan mata. Itu pendapat sebagian wanita. Walaupun, ada juga yang berpendapat sebaliknya. Ada yang rela menunggu dan berusaha dengan gigih memperjuangkan cintanya. Setahun, dua tahun, bahkan hingga bertahun-tahun, rela dia menunggu sampai sang pujaan hati menyadari kehadirannya dan mau menerimanya. Wow! Jarang-jarang ada wanita yang sekuat dan setegar itu. Biasanya mah pada KO duluan.
Oya, blogger, ada juga yang bilang, kalau suka sama gebetan, maka dekati dulu sahabatnya. Ada tuh sebagian orang yang melakukannya. Tujuannya, supaya dia bisa mengorek-ngorek informasi tentang gebetannya lebih banyak. Bagus sih sebenarnya. Tapi, blogger, kamu juga harus memikirkan beberapa resiko yang mungkin terjadi dari tindakanmu ini. Kamu tau apa itu? Resikonya adalah bagaimana jika sahabat gebetanmu justru menyukaimu? Nah lho, kalau udah begini bakal repot kejadiannya. Yang ada sahabat si gebetan justru mengira kamu menyukainya, dan lebih parah lagi, kalau si sahabat cerita ke gebetanmu, kalau kamu lagi pedekate sama dia. Itu justru akan membuat gebetanmu berfikir kalau kamu menyukai sahabatnya. Dan kamu tahu apa yang selanjutnya akan terjadi?
1.      Kalau si gebetan tidak menyukaimu, maka dia akan biasa saja dan mensupport sahabatnya denganmu.
2.      Kalau si gebetan ternyata juga menyukaimu, maka dia akan mengalah dan mencoba melupakanmu demi persahabatan mereka.
Dari dua kondisi di atas, tidak ada satupun yang menguntungkanmu, teman. Kamu akan tetap kehilangan kesempatan untuk dekat dengan gebetanmu.
Jadi, kalau kamu berpikir dengan mendekati sahabat gebetanmu lantas kamu bisa mendapatkannya, itu salah. Terkecuali jika kamu langsung mengatakan pada sahabat gebetanmu bahwa kamu menyukai gebetanmu itu, bukan dia. Kalau begitu baru tidak ada salah paham dan kemungkinan akan berhasil.
Selanjutnya, blogger, cinta diam-diam itu memang kadang-kadang makan hati. Karena kamu tidak bisa menunjukkan perasaanmu yang sebenarnya pada orang yang kamu sayang.
Pengen bilang sayang, takut.
Pengen bilang cinta, nggak berani.
Pengen bilang kangen, nggak punya nyali.
Kalau udah begitu, diam adalah jawabannya.

Aku pernah membaca kata mutiara yang kira-kira bunyinya begini :
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tak pernah mencintaimu, tapi lebih menyakitkan lagi jika hingga akhir hayatmu, kamu tak pernah punya kesempatan tuk mengungkapkannya

Dari kalimat di atas, kamu tahu blogger, bahwa mencintai seseorang yang jelas-jelas tidak mencintaimu memang sangat menyakitkan. Tapi kalau kamu tidak pernah mengungkapkan perasaanmu pada orang yang kamu sukai, itu jauh lebih menyakitkan. Tau kenapa? Karena sampai kapanpun kamu tidak akan tahu jawaban yang sebenarnya. Bisa aja kan, ternyata orang yang kamu sukai juga menyukaimu. Tapi karena kamu tidak pernah mengungkapkannya, dan dia pun begitu, akhirnya kalian tidak pernah bersama. Padahal mungkin ada kesempatan buat kalian untuk bersama J
Nah, blogger, aku mau bagiin sedikit info, cara mengetahui gebetan menyukai kamu dari gerak dan bahasa tubuhnya. Lidah bisa bilang apa aja, tapi gerakan dan bahasa tubuh nggak pernah bisa bohong!
Okay, lets see J

1.      Perhatikan cara dia menatap kamu
Kamu tahu bahwa mata bisa menggambarkan isi hati seseorang. Mata tidak bisa berbohong. Jika kamu ingin tahu apakah seseorang menyukaimu atau tidak, lihatlah matanya. Jika saat kalian bertatapan, dia memalingkan wajah kemungkinan dia menyukaimu. Karena dia tidak tahan bertatapan lama denganmu. Tapi belum tentu juga sih, bisa jadi dia berpaling karena merasa risih dilihat olehmu J

2.      Perhatikan tingkah lakunya
Kamu juga bisa melihat hati seseorang melalui tingkah laku (gelagat) nya. Jika dia benar-benar menyayangimu maka dia akan dengan senang hati mendengarkan setiap curhatan, nasehat, dan saran darimu.

3.      Perhatikan apakah dia merasa nyaman jika berada di sisi kamu
Saat kalian sedang bersama, apakah itu sedang mengobrol, lihat apakah dia nyaman ataukah justru merasa bosan. Kalau dia merasa nyaman itu adalah pertanda baik. Tapi jika dia merasa bosan, kamu tentu bisa menyimpulkannya sendiri, bukan? J

4.      Selalu ada ketika kamu lagi susah
Jika seseorang benar-benar menyukaimu maka dia akan selalu ada di saat kamu membutuhkannya. Bahkan dia sampai rela berkorban untukmu J

5.      Menarik Perhatian
Seseorang yang menyukaimu akan selalu berusaha menarik perhatianmu. Beberapa berusaha menjadi super lucu atau super menyebalkan hanya untuk menarik perhatianmu padanya.

Nah, itulah beberapa tips untuk kamu mengetahui sang pujaan hati menyukaimu atau tidak. Semoga bermanfaat dan terus perjuangkan cintamu. Buat dia menyadari bahwa kamu selalu ada untuknya. Fighting! J

Selasa, 26 Juni 2012

Menulis...


Menulis bagi sebagian orang adalah hal yang membosankan dan tidak menyenangkan. Tapi bagiku, itu adalah hal yang sangat mengasyikkan. Karena melalui tulisan, aku bisa menyampaikan apa pun yang aku pikirkan dan rasakan. Dan setelah itu, plong. Ya, menulis menjadi salah satu sarana menumpahkan perasaan. Pemateri di MJC pernah berkata, bahwa kita bisa membuat perubahan dengan tulisan. Dia menceritakan salah satu pengalamannya saat sedang mengantri membuat KTP di gedung Balaikota. Saat hampir tiba gilirannya, tiba-tiba saja mati lampu. Hal tersebut membuatnya sangat kesal, karena sudah menunggu lama tapi justru tertunda karena mati lampu. Dan kalian tau apa yang dia lakukan? Di saat pengantri yang lain sibuk memprotes dan marah-marah pada petugas, dengan tenangnya dia duduk dan menulis di laptop perihal kejadian tersebut. Dan langsung dia kirim ke temannya untuk di publikasikan ke media. Karena pemberitaan tersebut, pemerintah terkait langsung mengurus masalah ini agar nama baik mereka tidak tercemar.
Nah, bisa kalian lihatkan kekuatan dari sebuah tulisan? Jika kita mau menulis, banyak hal yang bisa kita lakukan dengan itu.
Dengan menulis, kita bisa berbagi informasi kepada banyak orang, bisa mencurahkan apa yang kita pikirkan dan rasakan, bisa merekam momen-momen yang berharga dalam hidup kita.
Aku pernah membaca sepenggal kalimat dalam sebuah novel, yang kira-kira bunyinya seperti ini, “Tinta paling kabur sekalipun lebih baik dari ingatan yang paling kuat,” Artinya sekuat apapun ingatan kita, tidak mungkin otak kita mampu mengingat setiap detil momen ataupun peristiwa sejak kita kecil hingga dewasa seperti saat ini. Tapi dengan kita menulis, baik itu di blog atau pun di buku diary, maka momen-momen itu sudah terekam dalam tulisan kita. Dan kapanpun kita ingin mengenangnya, tinggal kita baca lembar demi lembar tulisan yang pernah kita goreskan itu.
Menyenangkan bukan? Bisa merekam setiap kejadian dalam hidup kita dalam sebuah buku catatan atau pun blog? Dan nanti jika kita sudah berkeluarga dan punya anak, bisa kita tunjukkan pada mereka tulisan-tulisan itu. Tentu itu akan menjadi hal baru bagi mereka, dan sekaligus menjadi bahan komparasi bagi mereka untuk melihat perbedaan antara zaman kita dengan zaman mereka kelak J
Namun, yang menjadi kendala sekarang adalah tidak semua orang menyenangi dunia tulis menulis. Alasannya bisa bermacam-macam. Mulai dari malas, tidak tahu mau menulis apa, tidak suka, dan beragam alasan lainnya.
Untukku sendiri, tantangan terbesar dalam menulis adalah membuka dan menutup. Ya, aku selalu kesulitan menemukan kata atau kalimat yang tepat untuk membuka dan mengakhiri tulisan. Belum lagi, kalau sedang tak punya ide. Itu yang paling sering. Misalnya, ada tugas dari dosen untuk membuat makalah. Yang paling bingung saat menulis pendahuluan dan menjawab rumusan masalah. Kadang, rumusan masalah sudah ada, tapi pembahasannya nggak ada. Lagi enak-enaknya menulis pembahasan, tiba-tiba blank dan tak tahu harus menulis apalagi. Makanya aku sangat kagum dengan para novelis. Mereka mampu menciptakan buku yang tebalnya hampir menyaingi kitab suci. Apa yang akan mereka lakukan jika di tengah-tengah kehabisan ide? Maka itu, kita harus mengangkat jempol untuk para novelis. Karena mampu menghasilkan karya yang luar biasa demi memuaskan dahaga para pembaca.
Nah, blogger, aku ingin membagi sedikit tips. Menulis itu bisa di mulai sejak dini. Atau kalau sudah besar, maka di mulai sejak sekarang. Mulailah dulu dengan menulis di buku diary atau buku catatan. Mencatat kejadian-kejadian yang kita alami sehari-hari. Nggak harus dengan menggunakan bahasa yang terlalu formal. Yang jelas, ketika kamu menulis, keluarkan apapun yang kamu pikirkan. Bisa juga kamu mulai menulis di mikroblogging seperti facebook atau twitter yang dibatasi karakter. Jadi nggak perlu bingung harus mikir dan nulis yang panjang-panjang. Nanti kalau sudah merasa tak cukup dengan karakter yang disediakan, mulailah menulis di tempat yang space nya jauh lebih besar, seperti blog atau wordpress.
Lama-lama kamu juga akan terbiasa dengan menulis. Selain itu, kamu juga harus banyak membaca. Itu yang paling penting. Karena dengan banyak membaca maka kamu akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru yang akan memudahkanmu untuk menulis. Itu akan memudahkanmu menemukan topik yang menarik untuk ditulis. Dengan membaca buku, kamu juga bisa mempelajari bahasa yang sering digunakan penulis dan bagaimana penulis merangkai setiap kata-kata dalam tulisannya. Itu bisa kamu jadikan sebagai referensi untuk belajar menulis.
Saat kamu menulis, kamu tak usah berpikir apakah orang akan menyukai tulisanmu. Tapi yang harus kamu ingat adalah dengan menulis kamu bisa menyampaikan apapun yang kamu pikirkan dan rasakan, yang tak bisa kamu sampaikan lewat kata-kata lisan.
So, tunggu apalagi? Mulai menulis dari sekarang dan kamu akan merasakan banyak manfaatnya J

Stereotipe dalam Komunikasi Lintas Budaya


1.1              Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam etnis dan budaya yan berbeda. Bahkan di suatu wilayah pun memiliki ragam budaya yang berbeda pula. Untuk itu, sangat penting bagi masyarakat untuk saling menghargai dan memahami setiap perbedaan tersebut agar terjalinnya kerukunan dan hubungan sosial yang baik. Agar hal tersebut dapat diwujudkan maka setiap masyarakat harus dapat menghargai setiap budaya yang ada dan tidak menganggap bahwa hanya budayanya lah yang terbaik. Karena pada dasarnya semua budaya itu adalah baik. Tidak ada budaya yang buruk. Hanya saja terkadang ada budaya-budaya yang saling berseberangan sehingga timbul salah persepsi di masyarakat. Untuk itu penting sekali bagi kita untuk mengenal budaya daerah lain agar kesalahpahaman dan perbedaan persepsi tidak terjadi ataupun berujung konflik. Kita seringkali mendengar kata “budaya” namun mungkin masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui apa definisi mengenai budaya itu sendiri. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur, seperti sistem agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Itulah dia sedikit penjabaran tentang definisi budaya. Artinya budaya adalah kebiasaan dalam sebuah masyarakat yang terus terjadi hingga diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya. Budaya yang mengatur setiap masyarakatnya untuk berbuat sesuai dengan apa yang dipercayai dan tidak melanggar apa yang dipercayai. Dalam hidup bermasyarakat yang memiliki budaya yang berbeda, seringkali kita lupa bahwa kita hidup di wilayah yang memiliki ragam budaya yang tidaklah sama. Sehingga membuat cara pandang kita terhadap budaya lain seringkali salah atau hanya berdasarkan persepsi yang kita dengar dari orang lain. Hal inilah yang sering menghambat kita dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan kita. Seringkali kita menilai suatu daerah karena apa yang pernah kita dengar dari orang lain atau karena pengalaman dengan orang lain yang berasal dari daerah tersebut juga. Hal ini sering disebut dengan stereotip. Secara lebih jelasnya, stereotip ialah menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi orang-orang berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Bisa juga didefinisikan sebagai penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotip adalah salah satu dari beberapa faktor yang dapat menghambat komunikasi lintas budaya.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian stereotip dan pengaruhnya dalam komunikasi lintas budaya ?
2.      Apa penyebab munculnya stereotip ?
3.      Bagaimana stereotip dalam kehidupan sehari-hari ?

1.3              Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian stereotip dan pengaruhnya dalam komunikasi lintas budaya.
2.      Untuk mengetahui penyebab munculnya stereotip.
3.      Untuk mengetahui bagaimana stereotip dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Stereotip dan Pengaruhnya dalam Komunikasi Lintas Budaya
            Seringkali kita tanpa sadar menyamakan seseorang dengan orang lain dikarenakan berasal dari kelompok atau budaya yang sama. Hal ini dilakukan atas dasar persepsi kita terhadap suatu kelompok yang mengakar secara terus menerus. Stereotip ada yang positif dan ada pula yang negatif. Pengertian stereotip adalah menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi orang-orang berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Bisa juga didefinisikan sebagai penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Dengan kata lain, penstereotipan adalah proses menempatkan orang-orang ke dalam kategori-kategori, atau penilaian mengenai orang-orang atau obyek-obyek berdasarkan kategori-kategori yang sesuai daripada berdasarkan karakteristik individual mereka.
Stereotip menjadi salah satu dari beberapa faktor yang dapat menghambat komunikasi lintas budaya. Karena stereotip tersebut dapat membuat kita terlalu cepat mengambil kesimpulan terhadap seseorang tanpa mengenal karakter orang tersebut secara individual. Misalnya, banyak orang yang mengangggap bahwa orang Padang itu pelit, padahal tidak semua orang Padang itu pelit. Ini merupakan salah satu contoh stereotip negatif yang diberikan orang-orang kepada orang Padang. Contoh lainnya, orang Jawa digambarkan sebagai orang yang halus, menerima apa adanya, dan pemaaf. Bahkan ketika diinjak pun, mereka akan bilang, “Maaf, kaki Anda menginjak kaki saya”. Lain lagi dengan orang Batak yang digambarkan sebagai pekerja keras, temperamen, dan lugas, mengatakan sesuatu sejelas mungkin. Orang Sumbawa seringkali diidentikkan dengan pola hidup yang konsumtif, sehingga ketika akan berkunjung ke suatu tempat, maka tempat yang pertama kali mereka rencanakan untuk kunjungi adalah pusat perbelanjaan. Cap yang dilekatkan pada etnis Bima lain lagi, mental perantau yang dimiliki etnis ini menyebabkan mereka tersebar di hampir semua daerah. Ini membuat mereka cenderung mencari kawan atau keluarga yang memiliki latar belakang etnis yang sama saat tiba di tempat yang baru. Kegemaran minum kopi sambil bersenda gurau menjadi milik suku Sasak. Saking gemarnya dengan minuman tersebut, saat Anda berkunjung ke kediaman atau rumah orang Sasak, maka hampir pasti Anda akan menemukan minuman yang merupakan komoditas primadona negara Brazil ini.sehingga dimana pun mereka berada, pastilah tempat minum kopi yang dicari pertama kali. Berdasarkan beberapa contoh di atas, dapat memberikan gambaran bahwasanya manusia dalam menilai orang lain, terutama yang bukan bagian atau diluar komunitasnya, disadari atau tidak seringkali terjebak dalam stereotip dan overgeneralisasi budaya. Inilah beberapa citra kesukuan yang seringkali menyebabkan terjadinya kekeliruan pemahaman dalam komunikasi. Dalam lingkup komunikasi global, kita sering menghakimi bahwasanya orang barat sebagai manusia yang kurang sopan hanya karena, misalnya ada perbedaan nilai kesopanan dalam penggunaan tangan kiri dan kanan. Karena dalam budaya Indonesia, penggunaan tangan kiri dianggap kurang sopan, hanya tangan kanan lah yang dianjurkan dalam memberikan atau menunjuk sesuatu. Hal inilah yang seringkali membuat kita terjebak dalam stereotipe dan overgeneralisasi budaya, yang seringkali menghambat komunikasi lintas budaya bahkan beresiko terjadinya ketersinggungan budaya. Karena orang tidak bisa begitu saja menerima saat budaya atau gaya hidupnya dikatakan tidak sopan atau kurang santun. Dengan kata lain, penilaian itu seringkali hanya dengan memakai kacamata budaya atau perilaku kita sendiri, untuk mengukur dan menilai budaya serta perilaku orang lain.
Stereotip ialah sebuah pandangan atau cara pandang terhadap suatu kelompok sosial dimana cara pandang tersebut digunakan pada setiap anggota kelompok tersebut. Stereotip bisa berkaitan dengan hal positif atau negatif. Stereotip bisa benar dan bisa salah.
Contoh stereotip :
- Orang Islam itu teroris.
- Orang Padang itu pelit.
- Orang cantik itu yang berkulit putih

Stereotip dapat membawa ketidakadilan sosial bagi mereka yang menjadi korban. Contoh lain, misalnya seperti iklan pond’s yang pernah ditayangkan di media televisi menunjukkan bahwa berkulit putih lebih baik dari berkulit gelap. Dalam iklan tersebut diperlihatkan seorang fotografer yang sedang mengambil ancang-ancang untuk membidik dua gadis kembar, yang satu berkulit gelap dan yang satunya lagi berkulit putih. Namun si fotografer tampan itu lebih memilih memotret si gadis yang berkulit putih. Mengetahui hal itu, si gadis yang berkulit lebih gelap menjadi murung, dan kemudian berusaha memutihkan kulitnya dengan harapan lelaki itu akan memperhatikannya. Iklan yang membenarkan kulit putih lebih cantik daripada kulit hitam tidak dibentuk dengan reproduksi kekuasaan represif, melainkan melalui reproduksi kreatif. Itu merupakan suatu bentuk stereotipe yang terjadi pada wanita. Atau misalnya lagi iklan tentang tubuh ideal itu harus tinggi dan langsing. Perempuan kemudian diatur, digiring untuk menjadi ramping. Sangat memprihatinkan bila perempuan-perempuan yang tidak bisa mencapai wacana dominan tentang tubuh ideal membuat mereka kemudian terobsesi dan memaksakan diri dengan berbagai upaya yang bahkan mungkin bisa membahayakan mereka. Iklan-iklan yang memelihara nilai-nilai seperti itu sesungguhnya menumbuhkan stereotip baru terhadap perempuan, dan yang sangat dirugikan ada perempuan-perempuan yang terpengaruh pada stereotip tersebut.

2.2       Penyebab Munculnya Stereotip
            Ada sejumlah kondisi dimana stereotip merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan, yakni:
1.      Manusia membutuhkan sesuatu untuk menyederhanakan realitas kehidupan yang bersifat kompleks.
2.      Manusia membutuhkan sesuatu untuk menghilangkan rasa cemas (anxiety) ketika berhadapan dengan sesuatu yang baru, manusia lalu menggunakan stereotipe.
3.      Manusia membutuhkan cara yang ekonomis untuk membentuk gambaran dari dunia di sekitarnya.
4.      Manusia tidak mungkin mengalami semua kejadian, karenanya manusia mengandalkan informasi dari pihak lain (media) sebagai jendela dunia. Maka terjadilah duplikasi stereotip.
Menurut Alvin Day, karena sifat manusia yang selalu mencari kesamaan mendasar atas segala sesuatu tersebut menyebabkan stereotip. Stereotip sendiri merupakan yang sudah dilakoni manusia sejak zaman dulu. Namun, stereotip sebagai konsep modern baru digagas oleh Walter Lippmann dalam tulisannya yang berjudul “public opinion” yang dipublikasikan pada tahun 1922. Menurut Lippmann, stereotip merupakan cara ekonomis untuk melihat dunia secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan individu tentu tidak dapat sekaligus mengalami dua event yang berbeda dalam tempat yang berbeda secara bersamaan. Karenanya manusia kemudian menyandarkan pada testimony orang lain untuk memperkaya pengetahuannya tentang lingkungan sekitar. Media, sudah pasti merupakan jendela yang sangat penting untuk memberikan pengalaman yang hampir seperti aslinya, sehingga dapat berfungsi sebagai telinga dan mata untuk mengamati alam dimana kita tidak bisa mengalaminya secara langsung. Media dengan demikian menjadi katalis budaya sekaligus pengaruh yang tak terhindarkan terhadap cara pandang kita pada dunia.
Namun Day mengatakan bahwa walau bagaimanapun, kita tidak boleh membiarkan stereotip yang tak terhindarkan tersebut menghalangi kita untuk melawan dan menolak tindakan yang merusak sendi sosial, sekaligus kebiasaan yang memiliki konsekuensi yang tidak adil tersebut. Di sisi lain, adalah menjadi tanggung jawab praktisi media untuk bisa membedakan antara stereotip dan dunia nyata. Lippmann mengatakan bahwa pola-pola stereotip adalah tidak netral. Karena stereotip meliputi persepsi personal kita tentang realitas, maka ia sangat bertanggung jawab terhadap pembentukan perasaan kita.

2.3       Stereotip dalam Kehidupan Sehari-hari
            Kepercayaan suatu masyarakat terhadap kelompok-kelompok tertentu secara general disebut stereotip. Stereotip terbagi atas stereotip positif dan stereotip negatif, dan tidak sedikit orang kemudian menjadikan stereotip untuk mengucilkan kelompok lain sebenarnya stereotip dari sisi positifnya dapat menjadi bantuan bagi masyarakat sebagai sebuah asumsi untuk memulai komunikasi secara tepat dalam kondisi yang baru. 
Stereotip berfungsi menggambarkan kondisi suatu kelompok, dan membentuk citra pada kelompok tersebut. Melalui stereotip ini kita dapat menentukan tindakan yang kira-kira sesuai terhadap kelompok tersebut. Sehingga kedua pihak dapat memperoleh sebuah titik temu dalam melakukan komunikasi. Disinilah stereotip memiliki fungsi positif yang dapat membantu terjadinya komunikasi lintas budaya sehingga dapat memudahkan terjadinya interaksi antar orang yang berbeda latar belakang pada sebuah lingkungan secara bersama-sama. Tentunya dengan kondisi seperti ini dapat tercipta suasana harmonis yang menjadi impian setiap orang.  Apalagi dalam komunikasi tersebut nilai-nilai toleransi sangat dijunjung tinggi dan tertanam dalam tiap individu yang berakar dari keluarga, lingkup pendidikan, dan nantinya teraplikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Stereotip dianggap sebagai suatu masalah, apabila yang hadir dalam masyarakat adalah stereotip yang negatif terhadap suatu kelompok tertentu, dengan kondisi masyarakat yang majemuk.
Matsumoto (1996) memaparkan tiga point untuk mengurangi stereotip, yaitu :
·         Stereotip didasarkan pada penafsiran yang kita hasilkan atas dasar cara pandang dan latar belakang budaya kita. Stereotip juga dihasilkan dari komunikasi kita dengan pihak-pihak lain, bukan dari sumbernya langsung. Karenanya interpretasi kita mungkin salah, didasarkan atas fakta yang keliru atau tanpa dasar fakta.
·         Stereotip seringkali diasosiasikan dengan karakteristik yang bisa diidentifikasi. Ciri-ciri yang kita identifikasi seringkali kita seleksi tanpa alasan apa pun. Artinya bisa saja kita dengan begitu saja mengakui suatu cirri tertentu dan mengabaikan ciri yang lain.
·         Stereotip merupakan generalisasi dari kelompok kepada orang-orang di dalam kelompok tersebut. Generalisasi mengenai sebuah kelompok mungkin memang menerangkan atau sesuai dengan banyak  individu dalam kelompok tersebut.
Ketiga hal tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya stereotip adalah sebuah pendapat yang ditarik tanpa dapat menjadi sebuah gambaran yang tepat, karena pandangan kita terhadap objek lebih banyak disesuaikan dengan latar belakang kita sehingga kemudian lahir sebuah kejanggalan.
Stereotip juga diambil dari hal-hal yang tampak yang kemudian menjadi pendasaran untuk melahirkan stereotip tersebut padahal akan terjadi kepincangan karena kita hanya memandang dari satu sisi saja dan mengabaikan sisi lainnya yang merupakan sebuah kelengkapan dalam diri objek dan dilewatkan. Kita harus menyadari bahwa setiap individu terlahir dengan keunikan tersendiri sehingga tidak perlu disamakan dengan individu yang lain apalagi kelompok.

BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya stereotip ialah menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi orang-orang berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Bisa juga didefinisikan sebagai penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Dengan kata lain, penstereotipan adalah proses menempatkan orang-orang ke dalam kategori-kategori, atau penilaian mengenai orang-orang atau obyek-obyek berdasarkan kategori-kategori yang sesuai daripada berdasarkan karakteristik individual mereka. Stereotip ada yang positif dan ada pula yang negatif. Bahwa sebenarnya stereotip adalah sebuah pendapat yang ditarik tanpa dapat menjadi sebuah gambaran yang tepat, karena pandangan kita terhadap objek lebih banyak disesuaikan dengan latar belakang kita sehingga kemudian lahir sebuah kejanggalan. Kita harus menyadari bahwa setiap individu terlahir dengan keunikan tersendiri sehingga tidak perlu disamakan dengan individu yang lain apalagi kelompok.

3.2         Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, masukan ataupun saran yang bisa penulis berikan ialah bahwasanya jangan menilai seseorang hanya dari dari budaya atau kelompok mana ia berasal. Tetapi nilailah seseorang tersebut dari individualnya, terlepas dari embel-embel kelompoknya. Karena penggeneralisasian hanya akan menjerumuskan kita pada anggapan atau pandangan yang salah dan keliru. Selain itu, memperbanyak hubungan personal dengan orang-orang dari agama, budaya, dan ras yang berbeda mungkin menjadi cara yang terbaik untuk mematahkan stereotip maupun kecurigaan dan tentu saja kalau orang itu cukup memiliki sikap terbuka tidak dipenuhi rasa kecurigaan yang hanya berdasarkan asumsi dan sebagainya.

Rangkuman Materi Komunikasi Pemasaran


Komunikasi ialah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal dengan menggunakan media tertentu dan memiliki efek atau pengaruh tertentu. Sedangkan pemasaran yaitu dialog yang secara terus menerus terjadi di pasar antara produsen dan konsumen untuk mempengaruhi, dan mengingatkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi pemasaran ialah cara untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen dengan menggunakan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan dan target perusahaan. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyampaikan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (konsumen persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
*   Di dalam komunikasi pemasaran, ada beberapa ruang lingkup, yakni :
1.      Bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan. Maksudnya disini adalah bagaimana cara produsen dalam berkomunikasi untuk memasarkan produknya dengan para pelanggannya. Misalnya, dengan memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen, serta mengarahkan konsumen bagaimana menggunakan produknya dengan benar agar konsumen merasa puas.
2.      Bagaimana berkomunikasi dengan klien. Maksudnya adalah, di dalam dunia pemasaran tentunya sebuah perusahaan memiliki klien yang diajak untuk bekerja sama. Jadi di dalam komunikasi pemasaran di pelajari bagaimana cara produsen dalam berkomunikasi dengan kliennya.
3.      Bagaimana berkomunikasi dengan pesaing. Ini juga menjadi ruang lingkup di dalam komunikasi pemasaran. Karena sebuah perusahaan haruslah melihat dan memperhitungkan para pesaingnya. Sebab dalam dunia bisnis, memiliki banyak pesaing adalah hal yang wajar, untuk itu produsen haruslah bisa berkomunikasi dengan pesaing-pesaingnya untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat dilakukan dalam memasarkan produk kepada konsumen.

Kebutuhan Manusia
Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya. Dimana keduanya saling terkait dan beriringan. Dimana ketika seseorang menginginkan sesuatu maka dia akan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut. Misal : lapar dan ingin makan nasi. Karena keinginan tersebut, maka kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memakan nasi.
*      Keinginan       : abstrak => artinya tidak nyata atau tidak bisa dilihat. Bahwa keinginan itu adalah suatu hal yang tidak bisa dilihat, diukur, dan tak berwujud. Misal : ingin memakan nasi.
*    Kebutuhan      : konkrit => berarti nyata atau bisa dilihat. Karena yang namanya  
 kebutuhan itu adalah sesuatu hal yang nyata dan dapat dilihat. Misal : makanan, pakaian,
 dan rumah, adalah contoh-contoh benda yang memiliki bentuk fisik yang nyata dan dapat
 dilihat. Misal : manusia memenuhi kebutuhan untuk makan nasi.

*   Abraham Maslow membagi kebutuhan menjadi :
1.      Kebutuhan dasar
Kebutuhan dasar ini harus segera dipenuhi karena ini merupakan kebutuhan mendasar dari manusia demi kelangsungan hidupnya. Dan apabila tidak dipenuhi makan manusia akan sulit bertahan hidup. Misal : kebutuhan untuk makan.
a.       Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Misal : kebutuhan untuk makan, pakaian, dan rumah.
b.      Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Misal : perabotan rumah tangga (dipenuhi jika sudah memiliki rumah).
c.       Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan mewah yang bisa ditunda, bisa dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi. Misal : kebutuhan akan mobil mewah, kapal pesiar, dan sebagainya.
2.      Kebutuhan keamanan
Kebutuhan manusia akan rasa aman atau kondisi yang bisa membuat manusia merasa aman. Misal : bebas dari ancaman, bebas dari penjajahan, bebas dari teror, bebas dari segala macam gangguan, dan lain sebagainya..
3.      Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini menyangkut kehidupan sosial seseorang. Bahwa manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya juga membutuhkan orang lain. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri.
4.      Aktualisasi diri
Kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Bagaimana seseorang mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga dengan aktualisasi diri, seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.

*        Ada 4 bentuk komunikasi, antara lain :
1.         Komunikasi personal, terbagi 2 :
·         Komunikasi intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sadar atau tidak, setiap detiknya kita selalu melakukan komunikasi intrapersonal. Misalnya ketika kita ingin membeli baju di sebuah toko, lalu kita bertanya di dalam hati, “kira-kira bagus nggak ya?” nah percakapan yang kita lakukan di dalam hati itu merupakan salah satu contoh komunikasi intrapersonal, dimana kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
·         Komunikasi interpersonal, yaitu proses penyampaian pesan antara seseorang dengan satu atau dua orang lainnya secara tatap muka (langsung) dan ada umpan balik (feedback). Misalnya : percakapan dua orang sahabat, percakapan suami isteri.
2.    Komunikasi kelompok
Yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok. Misalnya, dalam rapat, pertemuan, diskusi, dan sebagainya.
*    Komunikasi kelompok terbagi atas :
·         Small group communication, yaitu komunikasi kelompok kecil hanya terdiri dari beberapa orang saja, lebih mudah menemukan solusi karena jumlah orang yang tidak besar. Misalnya dalam ruang kuliah, ceramah, diskusi, rapat, dan lain-lain.

·         Large group communication, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang lebih besar dan anggotanya lebih banyak daripada komunikasi kelompok kecil.

3.         Komunikasi organisasi
Yaitu proses komunikasi dan hubungan timbal balik antar individu dalam konteks organisasi, dimana adanya saling kebergantungan antara sesama anggota organisasi.

4.         Komunikasi massa
Yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa bersifat satu arah, menjangkau khalayak yang banyak, dan membidik sasaran tertentu (segmentasi). Misalnya, komunikasi melalui televisi, radio, surat kabar, dan lain-lain.

Secara umum, komunikasi ada yang berbentuk verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal ialah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tertulis dengan menggunakan media tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal yaitu penyampaian pesan tanpa kata-kata namun menggunakan gerakan-gerakan tubuh (bahasa tubuh).
*        Bentuk-bentuk komunikasi non verbal, antara lain :
a.              Ekspresi wajah dan mata. Terkadang jika kita ingin melihat ekspresi seseorang
yang paling jujur maka lihatlah wajahnya terutama matanya. Karena mata tidak pernah bisa berbohong. Melihat ke kedalaman mata seseorang juga bisa membuat kita mengerti apa yang sedang ia rasakan. Dari eskpresi wajah dan mata kita bisa membaca ekspresi sedih, bahagia, cemas, murung, ketakutan, dan lain sebagainya.
b.      Gerakan tubuh atau posisi tubuh. Hal ini juga merupakan bentuk komunikasi. Ketika seseorang membalikkan badan saat sedang berbicara bisa dimaknai dengan marah atau tidak setuju.
c.       Karakteristik suara. Intonasi yang datar atau ada sedikit tekanan akan memiliki makna yang berbeda. Adanya perubahan dari nada suara akan menimbulkan perubahan pada arti kalimat yang diucapkan.
d.      Penampilan. Identitas seseorang biasanya terbaca dari penampilannya. Sehingga penampilan terkadang akan memberikan kesan adanya perbedaan kelas sosial, kebiasaan, sikap, dan lain sebagainya. Orang yang berpenampilan urakan tentu akan menimbulkan kesan yang berbeda dengan orang yang berpenampilan bersih dan rapi.
e.       Sentuhan. Sentuhan juga merupakan salah satu dari bentuk komunikasi non verbal. Dari sentuhan tangan misalnya, itu bisa bermakna persahabatan jika kita menjabat dengan sopan dan sentuhan bisa menyebabkan permusuhan apabila kita menggunakan sentuhan tangan untuk menampar atau memukul seseorang. Karena setiap sentuhan yang kita lakukan pada orang lain pasti memiliki makna.
f.       Penggunaan jarak dan waktu. Kita berkomunikasi pada jarak jauh dengan jarak dekat tentu akan berbeda komunikasi yang terjadi. Komunikasi melalui telepon, sms, video conference, atau bertatap muka secara langsung juga akan memiliki makna yang berbeda.
Komunikasi intinya sama bahasa dan sama makna. Artinya, dalam berkomunikasi antara komunikator dan komunikan haruslah terjalin kesepahaman dan saling memahami akan maksud dari pesan yang ingin disampaikan. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya tidak di salah artikan atau terjadi kesalahpahaman makna.
Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memberikan / menjaga kepuasan pelanggan (konsumen). Artinya sebagai produsen, hal yang paling krusial adalah bagaimana menjaga konsumennya agar tidak berpaling pada pesaing yang lain. Jadi penting bagi seorang produsen memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat memuaskan konsumennya. Dan apabila konsumen sudah merasa puas, selanjutnya yang harus dilakukan produsen adalah menjaga agar kepuasan tersebut terus dirasakan oleh konsumen.
*        Bovee dan Thill (2003), untuk mendapatkan bagaimana kita mengetahui keadaan pelanggan dengan menganalogikan :
A  =  Analize, yaitu menganalisis pelanggan. Misalnya, latar belakang pelanggan.
U  =  Understand, yaitu mengerti dan memahami apa yang diinginkan atau sedang   
         dibutuhkan oleh konsumen.
            D  =  Demographies, yaitu menyangkut wilayah dan persebaran geografis tempat tinggal
         konsumen.
 I  =  Interest, yaitu melihat apa yang sedang dibutuhkan atau dianggap penting oleh
        konsumen.
 E = Environment, yaitu dengan melihat keadaan atau kondisi lingkungan sekitar.
       Produsen atau pemasar haruslah melihat siapa yang akan menjadi pesaingnya.  
       Sehingga dapat menyusun strategi-strategi bagaimana cara menarik konsumen dan
       bisa bersaing dengan pesaing-pesaing yang lain.
  N = Needs, yaitu kebutuhan konsumen. Produk jenis apa dan bagaimana yang
       dibutuhkan  konsumen.
   C = Customize
   E = Expectation, yaitu produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Dengan
        mengetahui produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen, maka produsen
        akan dengan mudah memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
        kebutuhan konsumennya.

*        Ada 6 tahapan untuk menjaga pelanggan / konsumen, yaitu :
1.      Tentukan siapa pelanggan kita. Seorang produsen haruslah melakukan riset pasar untuk dapat menentukan siapa yang menjadi pelanggan nya. Dengan begitu produsen dapat menentukan strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk menarik konsumen dan dapat terus menjaga konsumen tersebut agar tidak berpaling kepada pesaing yang lain.
2.      Siapa yang memiliki minat dan kemampuan. Konsumen yang sudah kita tentukan dan ketahui tadi, harus kita cek lagi siapa yang berminat dan mampu untuk menjadi pelanggan atau konsumen kita.
3.      Menjaga kepuasan si pembeli pertama. Pembeli yang pertama kali membeli produk kita haruslah diutamakan dan dijaga perasaannya, serta dipenuhi apa yang menjadi keinginannya. Karena biasanya seorang pembeli pertama apabila sudah merasa cocok dengan produk dan pelayanan yang diberikan oleh penjualnya maka tidak akan mudah berpaling pada penjual atau pesaing yang lain.
4.      Menjadikan  si pembeli pertama untuk membeli berulang-ulang. Penjual harus memastikan agar si pembeli pertama merasa puas dan akan terus membeli produknya.
5.      Menjadikan si pembeli pertama untuk menjadi klien. Setelah si pembeli pertama tersebut menjadi pelanggan setia kita, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah bagaimana mengajak dan membujuk si pembeli pertama tersebut untuk mau menjadi klien kita.
6.      Menjadikan si pembeli pertama sebagai member atau anggota.

Segmentasi Pasar
Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Kita perlu mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam
sebuah bisnis dan pemasaran.

*        Ada 4 segmen pasar, antara lain :
1.      Berdasarkan letak geografis. Segmentasi ini membagi pasar sesuai dengan letak geografisnya. Seperti berdasarkan negara, provinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah ataupun kawasan. Dengan segmentasi ini, para pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produknya harus dipasarkan.
2.      Berdasarkan letak demografis. Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produknya harus ditawarkan. Untuk itu, para pemasar harus melihat letak demografis konsumen. Misal umur, jenis kelamin, siklus kehidupan keluarga, tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, dan sebagainya.
3.      Berdasarkan faktor psikologis. Pada segmentasi ini, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan apa yang disukai konsumen. Misal warna kesukaan. Juga berdasarkan status sosial (golongan elite, menengah, atau rendah), gaya hidup (modern, tradisional, boros, hemat atau mewah), dan kepribadian (penggemar atau pemerhati suatu produk tertentu).
4.      Berdasarkan faktor kebiasaan. Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

*        Manfaat melakukan segmentasi pasar, diantaranya :
-          Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
-          Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
-          Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
-          Mendapatkan input mengenai posisi kita sebagai produsen dan persaingan di pasar.
-          Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi pemasaran selanjutnya.
-          Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen yang lainnya.
-          Dapat digunakan untuk mengetahui sifat dari masing-masing segmen.
-          Dapat digunakan untuk memilih segmen manakah yang potensinya paling besar.

*        Ada 3 sasaran dalam pemasaran, yaitu sasaran individu, kelompok, dan massa.

Merancang Komunikasi Pemasaran
Stimuli pemasaran, yaitu merangsang persepsi konsumen. Jadi stimuli ini dilakukan untuk merangsang persepsi konsumen agar mau membeli produk yang dipasarkan.
*        Ada 2 teori mengenai stimuli ini :
1.      S-R (Stimulus - Respon) => artinya begitu si pembeli mendapatkan stimulus untuk membeli produk, langsung direspon. Pada teori ini, si pembeli yang mendapatkan stimulus langsung merespon pesan tanpa di organisir terlebih dahulu.
2.      S-O-R (stimulus - Organizing - Respon ) => begitu si pembeli mendapatkan stimulu, di organizing (dicerna) terlebih dahulu. Artinya tidak langsung diterima, dipikirkan dahulu baik dan buruknya. Baru setelah itu di respon.
*        Perilaku berubah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.      Faktor genetik, yaitu faktor yang ada pada manusia. Ada yang bertahan dan ada juga yang berkembang.
2.      Faktor kepribadian, yaitu faktor ini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku. Misalnya dulunya agak tomboy sekarang menjadi lebih feminine. Tentunya perilakunya juga akan berubah.
3.      Faktor lingkungan, yaitu perubahan perilaku yang disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar. Misalnya di lingkungan sekitar sedang ramai-ramainya menyukai style korea. Lama kelamaan hal itu tentu akan tertular pada kita.

*        Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendapat konsumen :
-          Latar belakang
-          Faktor biologis
-          Faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.
-          Faktor sosial. Bagaimana keadaan sosialnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli suatu produk.
-          Faktor isu/situasi
-          Faktor sikap

*        Ada 5 faktor kegagalan dalam komunikasi pemasaran :
a.       Gagal mengenai sasaran. Kegagalan yang paling sering dialami oleh para pemasar adalah produk yang ditawarkan kurang mengenai target pasar. Sehingga dapat dipastikan jika penawaran yang disampaikan belum berhasil atau mampu menarik minat dan perhatian konsumen. Untuk itu, sebelum mengkomunikasikan produk kita ke pasaran, lakukanlah riset pasar terlebih dulu untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen agar dapat menciptakan produk yang benar-benar berkualitas dan memenuhi tingkat kebutuhan pasar yang telah ditentukan.
b.      Kurang dapat menyakinkan pasar. Konsumen bukanlah orang yang dengan mudahnya mempercayai sebuah produk tanpa adanya bukti nyata. Oleh sebab itu, produsen atau pemasar sebaiknya melampirkan data-data untuk memperkuat penawaran kepada konsumen. Misalnya dengan melampirkan beberapa data konsumen atau klien yang pernah menggunakan produknya dan merasa puas. Lengkapi juga dengan testimoni dari mereka agar konsumen semakin merasa yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan.
c.       Tidak memberikan solusi. Dalam memasarkan produk, para pelaku pasar cenderung lebih fokus untuk menginformasikan jenis pelayanan atau produk apa saja yang ditawarkan dan pemasar juga lebih senang menyampaikan kelebihan produk yang ditawarkan daripada menyampaikan keuntungan yang didapatkan para konsumen. Sehingga banyak konsumen yang tidak tertarik dengan penawaran yang disampaikan. Karena dari produk tersebut konsumen tidak menemukan sebuah solusi yang mereka butuhkan. Jadi, sebaiknya berilah solusi bagi setiap permasalahan konsumen.
d.      Jangan terlalu banyak berkomunikasi. Kegagalan bisa terjadi apabila pelaku pasar menggunakan strategi pemasaran yang berlebihan. Komunikasi yang berlebihan hanya akan membuat konsumen merasa bingung, sebenarnya apa inti pesan yang akan disampaikan. Sebab, informasi yang berlebihan akan menyamarkan inti pesan yang ingin dikomunikasikan kepada para konsumen. Jadi, lebih baik tawarkan produk dengan bahasa yang padat dan jelas, sehingga konsumen dapat menyerap semua informasi yang disampaikan dan segera mengambil tindakan. Misal dengan langsung membelinya.
e.       Pesan utama tidak tersampaikan. Artinya pesan utama yang ingin disampaikan oleh para pemasar tidak tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Dan bisa dipastikan konsumen belum paham dengan informasi yang produsen atau pemasar berikan serta membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Komunikasi boleh singkat asalkan pesan utama yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh para konsumen.

Hambatan-hambatan dalam komunikasi pemasaran

*        Hambatan-hambatan komunikasi terbagi kepada 4 :
1.      Hambatan pada sumber. Biasanya terjadi pada perumusan-perumusan tujuan yang kurang jelas. Hal ini terjadi karena kurangnya focus pada keuntungan yang ingin diraih.
2.      Hamabatan pada proses encoding. Hal ini bisa terlihat lebih kepada perancang iklan yang lebih kepada iklan kreatif. Sehingga maksud dari pemasaran sebuah produk tidak tersampaikan.
3.      Hambatan dalam transmisi pesan. Salah satu yang menentukan sasaran konsumen dalam memilih saluran media.
4.      Hambatan dalam proses decoding. Umumnya konsumen akan menolak iklan yang tidak menarik minat. Ada juga faktor ketidakpercayaan (kredibel), juga karena terlalu sering, membuat konsumen menjadi kesal.
*        3 Hal yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran :
1.      Meningkatkan orientasi pada nilai
2.      Meningkatkan kebutuhan akan akses informasi
3.      Mendesain produk agar sesuai dengan konsumen



*         Faktor yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi pemasaran :
-          Semakin besar pengaruh sumber pada penerima, maka besar pula dampak dan perubahan si penerima, sesuai dengan yang dikehendaki sumber pesan.
-          Komunikasi berdampak lebih kuat apabila pesan yang disampaikan cocok/sesuai dengan opini dan keyakinan si penerima.
-          Komunikasi cenderung lebih efektif kalau sumber dianggap punya keahlian, status tinggi, bersifat objektif/lebih disenangi, terlebih lagi kalau si sumber mempunyai kekuasaan.

Bauran Pemasaran
Baluran pemasaran ialah kumpulan dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam
Menurut Kotler, baluran pemasaran yaitu sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk meyakinkan objek pemasaran / target pasar yang dituju.
Menurut William J.Stantan, baluran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel / kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4  faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion.
1.      Product
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2.      Price
Sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.

3.      Place
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Tempatnya dapat berupa outlet maupun yang non outlet (misal: rumah sakit).
4.      Promotion
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.

*    Variabel promosi / bauran komunikasi pemasaran :
a.       Advertising, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.      Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa. Biasanya promosi ini dilakukan di mall atau tempat-tempat umum.
c.       Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d.      Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Interaksi dilakukan dengan door to door. Meskipun sekarang, promosi seperti ini sudah kurang berhasil, dikarenakan banyak konsumen yang merasa terganggu jika didatangi ke rumah.
e.       Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya.




Selanjutnya, bauran pemasaran terbagi lagi menjadi 8 Ps , yaitu :

1.      Process
Kualitas sebuah perusahaan sangat bergantung kepada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Seluruh operasional perusahaan harus dijalankan dengan sistem dan prosedur yang baik, sehingga proses penyampaian nantinya kepada konsumen dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.      People
Yaitu orang yang memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan, khususnya yang bergerak dibidang pelayanan jasa karena terlibat langsung dengan pelayanan konsumen. People menentukan loyalitas konsumen karena dapat melakukan interaksi secara langsung dan memberikan penilaian tentang profesionalitas, pemenuhan kepuasan konsumen, dan lain-lain.
3.      Policy
Kebijakan di suatu negara, atau wilayah yang dapat menghambat atau justru memperlancar pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau pemasar. Misalnya ada kebijakan pemerintah yang melarang konsumsi rokok. Tentunya kebijakan tersebut akan sangat merugikan para produsen dan pemasar rokok tersebut.
4.      Physical evidance (bukti fisik)
Pemasaran melalui media internet tidak secara fisik tampak, baik produk atau jasa, sehingga bukti fisik diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Bukti fisik dapat berupa bangunan perusahaan, produk fisik yang ditawarkan, cat nya yang bagus, dan sebagainya.








Media Massa dan Pemasaran

Menurut Dennis Mc Quail, media massa sebagai :

·         Jendela
Artinya media membuka cakrawala dengan menyajikan realitas dalam berita yang apa adanya. Ketika kita melihat media sama hal nya dengan ketika kita membuka jendela kamar. Apapun yang ada di depan maka akan terlihat dengan jelas dan apa adanya.
·         Cermin
Artinya apapun yang terjadi di masyarakat maka akan diberitakan di media massa. Makanya media massa diibaratkan seperti kita melihat cermin. Apa yang ada dihadapan cermin itulah yang terlihat. Begitu pula dengan media massa yang diibaratkan seperti cermin.
·         Kiper
Artinya media massa tidak secara mentah menerima segala informasi yang ada, namun informasi-informasi tersebut di saring terlebih dahulu, dan informasi yang di anggap pentinglah yang akan di beritakan di media.
·         Penunjuk arah
Disini media massa sebagai penerjemah (guide) atau pembimbing. Media mengkonstruksi realitas sesuai dengan kebutuhan khalayak.
·         Forum untuk mempresentasikan berbagai informasi / ide-ide kepada khalayak
Media berperan untuk menyampaikan berbagai informasi maupun ide-ide kepada khalayak yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan khalayak.
·         Interlukator
Media disini berperan sebagai teman bicara. Yang menemani khalayak apabila sedang merasa bosan dan dapat menghibur khalayak dengan tayangan-tayangan yang menarik.





*        Pentingnya komunikasi pemasaran lintas budaya

1.      Etnosentrisme, yaitu memaksa budaya lain untuk memahami apa yang kita percayai dan menganggap budaya kita lebih baik daripada budaya lain. Sebenarnya etnosentrisme ini baik jika sewajarnya saja, karena sikap ini bagaimana kita mencintai budaya sendiri. Namun jika berlebihan justru dapat memicu konflik budaya.

2.      Stereotipe, yaitu prasangka/dugaan-dugaan positif atau negatif tentang budaya lain. Stereotipe ini menggeneralkan suatu budaya karena pengalaman masa lalu atau karena mendengar dari orang lain. Misalnya, orang bilang kalau orang batak itu kasar atau banyak yang bilang kalau orang Padang itu pelit, atau orang Jawa itu lembut.

Cultural Imperialisme
Yaitu penjajahan dilakukan melalui budaya. Misalnya orang barat yang mencoba menjajah bangsa Indonesi melaluia teknologi, makanan, dan sumber daya yang lainnya. Sehingga kita bergantung kepada mereka dan sedikit banyak budaya kita mengalami pergeseran dan terpengaruh oleh budaya mereka.

Menurut Hariani, untuk menghindari aksi etnosentrisme dalam komunikasi dapat dipergunakan beberapa hal sebagai berikut :

1.      Menerapkan azas kesamaan, “tidak ada budaya yang imperior dan superior” atau “tidak ada budaya yang salah / budaya yang benar.”
2.      Menerapkan kaidah emas, yaitu memperlakukan orang lain seperti apa yang ingin kita diperlakukan. Artinya kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita. Mencoba menempatkan posisi pada diri kita sendiri.
3.      Menerapkan kaidah timah, yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana orang lain ingin diperlakukan. Artinya kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Kita mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain.


Peranan Komunikasi Persuasif dalam Pemasaran
Istilah komunikasi persuasive bersumber pada perkataan latin yaitu persuasion yang kata kerjanya adalah persuaderen yang berarti membujuk, mengajak, atau merayu.
 Ada 4 prinsip dasar dalam komunikasi persuasif yang dapat menentukan efektivitas dan keberhasilan komunikasi pemasaran :
1.      Prinsip pemaparan yang selektif, yaitu produsen selektif dalam memilih media massa mana yang ingin dipakai untuk memasarkan produknya. Misalnya memilih media massa yang banyak diminati konsumen.
2.      Prinsip partisipasi audiens, yaitu berusaha mencari partisipasi konsumen.
3.      Prinsip suntikan, yaitu memasarkan produknya dengan terus menyuntikkan iklan kepada konsumen hingga terpengaruh untuk membeli produk tersebut.
4.      Prinsip perubahan yang besar