Komunikasi ialah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal dengan
menggunakan media tertentu dan memiliki efek atau pengaruh tertentu. Sedangkan
pemasaran yaitu dialog yang secara terus menerus terjadi di pasar antara
produsen dan konsumen untuk mempengaruhi, dan mengingatkan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa Komunikasi pemasaran ialah cara untuk mengkomunikasikan
produk kepada konsumen dengan menggunakan unsur-unsur promosi untuk mencapai
tujuan dan target perusahaan. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyampaikan
informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau
menarik konsumen (konsumen persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk
melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Di dalam komunikasi pemasaran, ada
beberapa ruang lingkup, yakni :
1.
Bagaimana
berkomunikasi dengan pelanggan. Maksudnya disini adalah bagaimana cara produsen
dalam berkomunikasi untuk memasarkan produknya dengan para pelanggannya.
Misalnya, dengan memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dengan keinginan
konsumen, serta mengarahkan konsumen bagaimana menggunakan produknya dengan
benar agar konsumen merasa puas.
2.
Bagaimana
berkomunikasi dengan klien. Maksudnya adalah, di dalam dunia pemasaran tentunya
sebuah perusahaan memiliki klien yang diajak untuk bekerja sama. Jadi di dalam
komunikasi pemasaran di pelajari bagaimana cara produsen dalam berkomunikasi
dengan kliennya.
3.
Bagaimana
berkomunikasi dengan pesaing. Ini juga menjadi ruang lingkup di dalam
komunikasi pemasaran. Karena sebuah perusahaan haruslah melihat dan
memperhitungkan para pesaingnya. Sebab dalam dunia bisnis, memiliki banyak
pesaing adalah hal yang wajar, untuk itu produsen haruslah bisa berkomunikasi
dengan pesaing-pesaingnya untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat
dilakukan dalam memasarkan produk kepada konsumen.
Kebutuhan Manusia
Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya. Dimana
keduanya saling terkait dan beriringan. Dimana ketika seseorang menginginkan
sesuatu maka dia akan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut. Misal : lapar
dan ingin makan nasi. Karena keinginan tersebut, maka kita berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dengan memakan nasi.
Keinginan : abstrak => artinya tidak nyata atau
tidak bisa dilihat. Bahwa keinginan itu adalah suatu hal yang tidak bisa
dilihat, diukur, dan tak berwujud. Misal : ingin memakan nasi.
Kebutuhan :
konkrit => berarti nyata atau bisa dilihat. Karena yang namanya
kebutuhan itu adalah sesuatu hal yang nyata
dan dapat dilihat. Misal : makanan, pakaian,
dan rumah, adalah contoh-contoh benda yang
memiliki bentuk fisik yang nyata dan dapat
dilihat. Misal : manusia memenuhi kebutuhan
untuk makan nasi.
Abraham Maslow membagi kebutuhan
menjadi :
1.
Kebutuhan dasar
Kebutuhan
dasar ini harus segera dipenuhi karena ini merupakan kebutuhan mendasar dari
manusia demi kelangsungan hidupnya. Dan apabila tidak dipenuhi makan manusia
akan sulit bertahan hidup. Misal : kebutuhan untuk makan.
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi. Misal : kebutuhan untuk makan, pakaian, dan rumah.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan
yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Misal : perabotan rumah
tangga (dipenuhi jika sudah memiliki rumah).
c. Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan
mewah yang bisa ditunda, bisa dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder sudah
terpenuhi. Misal : kebutuhan akan mobil mewah, kapal pesiar, dan sebagainya.
2.
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan
manusia akan rasa aman atau kondisi yang bisa membuat manusia merasa aman.
Misal : bebas dari ancaman, bebas dari penjajahan, bebas dari teror, bebas dari
segala macam gangguan, dan lain sebagainya..
3.
Kebutuhan sosial
Kebutuhan
ini menyangkut kehidupan sosial seseorang. Bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang dalam kehidupannya juga membutuhkan orang lain. Karena manusia tidak dapat
hidup sendiri.
4.
Aktualisasi diri
Kebutuhan
ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi
diri. Bagaimana seseorang mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga
dengan aktualisasi diri, seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya
secara sempurna.
Ada 4 bentuk komunikasi, antara lain :
1.
Komunikasi
personal, terbagi 2 :
·
Komunikasi
intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu,
atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sadar atau
tidak, setiap detiknya kita selalu melakukan komunikasi intrapersonal. Misalnya
ketika kita ingin membeli baju di sebuah toko, lalu kita bertanya di dalam
hati, “kira-kira bagus nggak ya?” nah percakapan yang kita lakukan di dalam
hati itu merupakan salah satu contoh komunikasi intrapersonal, dimana kita
berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
·
Komunikasi
interpersonal, yaitu proses penyampaian pesan antara seseorang dengan satu atau
dua orang lainnya secara tatap muka (langsung) dan ada umpan balik (feedback).
Misalnya : percakapan dua orang sahabat, percakapan suami isteri.
2. Komunikasi kelompok
Yaitu komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok. Misalnya, dalam rapat, pertemuan,
diskusi, dan sebagainya.
Komunikasi kelompok terbagi atas :
·
Small
group communication, yaitu komunikasi kelompok kecil hanya terdiri dari
beberapa orang saja, lebih mudah menemukan solusi karena jumlah orang yang
tidak besar. Misalnya dalam ruang kuliah, ceramah, diskusi, rapat, dan
lain-lain.
·
Large
group communication, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang lebih
besar dan anggotanya lebih banyak daripada komunikasi kelompok kecil.
3.
Komunikasi
organisasi
Yaitu
proses komunikasi dan hubungan timbal balik antar individu dalam konteks
organisasi, dimana adanya saling kebergantungan antara sesama anggota organisasi.
4.
Komunikasi
massa
Yaitu
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi
massa bersifat satu arah, menjangkau khalayak yang banyak, dan membidik sasaran
tertentu (segmentasi). Misalnya, komunikasi melalui televisi, radio, surat
kabar, dan lain-lain.
Secara umum, komunikasi ada yang
berbentuk verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal ialah proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan secara lisan maupun
tertulis dengan menggunakan media tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal yaitu
penyampaian pesan tanpa kata-kata namun menggunakan gerakan-gerakan tubuh
(bahasa tubuh).
Bentuk-bentuk
komunikasi non verbal, antara lain :
a.
Ekspresi
wajah dan mata. Terkadang jika kita ingin melihat ekspresi seseorang
yang paling
jujur maka lihatlah wajahnya terutama matanya. Karena mata tidak pernah bisa
berbohong. Melihat ke kedalaman mata seseorang juga bisa membuat kita mengerti
apa yang sedang ia rasakan. Dari eskpresi wajah dan mata kita bisa membaca
ekspresi sedih, bahagia, cemas, murung, ketakutan, dan lain sebagainya.
b. Gerakan tubuh atau posisi tubuh. Hal
ini juga merupakan bentuk komunikasi. Ketika seseorang membalikkan badan saat
sedang berbicara bisa dimaknai dengan marah atau tidak setuju.
c. Karakteristik suara. Intonasi yang
datar atau ada sedikit tekanan akan memiliki makna yang berbeda. Adanya
perubahan dari nada suara akan menimbulkan perubahan pada arti kalimat yang
diucapkan.
d. Penampilan. Identitas seseorang
biasanya terbaca dari penampilannya. Sehingga penampilan terkadang akan
memberikan kesan adanya perbedaan kelas sosial, kebiasaan, sikap, dan lain
sebagainya. Orang yang berpenampilan urakan tentu akan menimbulkan kesan yang berbeda
dengan orang yang berpenampilan bersih dan rapi.
e. Sentuhan. Sentuhan juga merupakan
salah satu dari bentuk komunikasi non verbal. Dari sentuhan tangan misalnya, itu
bisa bermakna persahabatan jika kita menjabat dengan sopan dan sentuhan bisa
menyebabkan permusuhan apabila kita menggunakan sentuhan tangan untuk menampar
atau memukul seseorang. Karena setiap sentuhan yang kita lakukan pada orang
lain pasti memiliki makna.
f. Penggunaan jarak dan waktu. Kita
berkomunikasi pada jarak jauh dengan jarak dekat tentu akan berbeda komunikasi
yang terjadi. Komunikasi melalui telepon, sms, video conference, atau bertatap
muka secara langsung juga akan memiliki makna yang berbeda.
Komunikasi intinya sama bahasa dan sama makna. Artinya,
dalam berkomunikasi antara komunikator dan komunikan haruslah terjalin
kesepahaman dan saling memahami akan maksud dari pesan yang ingin disampaikan.
Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya
tidak di salah artikan atau terjadi kesalahpahaman makna.
Konsep dasar pemasaran adalah
bagaimana memberikan / menjaga kepuasan pelanggan (konsumen). Artinya sebagai
produsen, hal yang paling krusial adalah bagaimana menjaga konsumennya agar
tidak berpaling pada pesaing yang lain. Jadi penting bagi seorang produsen memberikan
pelayanan yang terbaik agar dapat memuaskan konsumennya. Dan apabila konsumen
sudah merasa puas, selanjutnya yang harus dilakukan produsen adalah menjaga
agar kepuasan tersebut terus dirasakan oleh konsumen.
Bovee
dan Thill (2003), untuk mendapatkan bagaimana kita mengetahui keadaan pelanggan
dengan menganalogikan :
A
= Analize, yaitu menganalisis
pelanggan. Misalnya, latar belakang pelanggan.
U
= Understand, yaitu mengerti dan
memahami apa yang diinginkan atau sedang
dibutuhkan oleh konsumen.
D
= Demographies, yaitu menyangkut
wilayah dan persebaran geografis tempat tinggal
konsumen.
I
= Interest, yaitu melihat apa
yang sedang dibutuhkan atau dianggap penting oleh
konsumen.
E = Environment, yaitu dengan melihat keadaan
atau kondisi lingkungan sekitar.
Produsen atau pemasar haruslah melihat siapa yang akan menjadi
pesaingnya.
Sehingga dapat menyusun strategi-strategi bagaimana cara menarik
konsumen dan
bisa bersaing dengan pesaing-pesaing yang lain.
N = Needs, yaitu kebutuhan konsumen. Produk jenis apa dan bagaimana yang
dibutuhkan konsumen.
C = Customize
E = Expectation,
yaitu produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Dengan
mengetahui produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen, maka
produsen
akan dengan mudah memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumennya.
Ada
6 tahapan untuk menjaga pelanggan / konsumen, yaitu :
1. Tentukan siapa pelanggan kita. Seorang
produsen haruslah melakukan riset pasar untuk dapat menentukan siapa yang
menjadi pelanggan nya. Dengan begitu produsen dapat menentukan
strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk menarik konsumen dan dapat
terus menjaga konsumen tersebut agar tidak berpaling kepada pesaing yang lain.
2. Siapa yang memiliki minat dan
kemampuan. Konsumen yang sudah kita tentukan dan ketahui tadi, harus kita cek
lagi siapa yang berminat dan mampu untuk menjadi pelanggan atau konsumen kita.
3. Menjaga kepuasan si pembeli pertama.
Pembeli yang pertama kali membeli produk kita haruslah diutamakan dan dijaga
perasaannya, serta dipenuhi apa yang menjadi keinginannya. Karena biasanya
seorang pembeli pertama apabila sudah merasa cocok dengan produk dan pelayanan
yang diberikan oleh penjualnya maka tidak akan mudah berpaling pada penjual
atau pesaing yang lain.
4. Menjadikan si pembeli pertama untuk membeli
berulang-ulang. Penjual harus memastikan agar si pembeli pertama merasa puas
dan akan terus membeli produknya.
5. Menjadikan si pembeli pertama untuk
menjadi klien. Setelah si pembeli pertama tersebut menjadi pelanggan setia
kita, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah bagaimana mengajak dan
membujuk si pembeli pertama tersebut untuk mau menjadi klien kita.
6. Menjadikan si pembeli pertama sebagai
member atau anggota.
Segmentasi Pasar
Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan
segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi
kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa. Kita perlu mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di
pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam
sebuah bisnis dan pemasaran.
Ada
4 segmen pasar, antara lain :
1. Berdasarkan letak geografis.
Segmentasi ini membagi pasar sesuai dengan letak geografisnya. Seperti
berdasarkan negara, provinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah ataupun kawasan.
Dengan segmentasi ini, para pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana
produknya harus dipasarkan.
2. Berdasarkan letak demografis. Segmentasi
ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produknya harus ditawarkan.
Untuk itu, para pemasar harus melihat letak demografis konsumen. Misal umur,
jenis kelamin, siklus kehidupan keluarga, tingkat penghasilan, pendidikan,
jenis pekerjaan, dan sebagainya.
3. Berdasarkan faktor psikologis. Pada
segmentasi ini, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan apa yang
disukai konsumen. Misal warna kesukaan. Juga berdasarkan status sosial
(golongan elite, menengah, atau rendah), gaya hidup (modern, tradisional,
boros, hemat atau mewah), dan kepribadian (penggemar atau pemerhati suatu
produk tertentu).
4. Berdasarkan faktor kebiasaan. Segmentasi
ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau
reaksi mereka terhadap suatu produk.
Manfaat
melakukan segmentasi pasar, diantaranya :
-
Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang
senantiasa berubah.
-
Dapat mendesign produk yang
benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
-
Dapat menentukan kampanye dan
periklanan yang paling efektif.
-
Mendapatkan input mengenai posisi kita
sebagai produsen dan persaingan di pasar.
-
Merupakan basis bagi kita untuk
mempersiapkan strategi pemasaran selanjutnya.
-
Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen yang lainnya.
-
Dapat digunakan untuk mengetahui sifat
dari masing-masing segmen.
-
Dapat digunakan untuk memilih segmen
manakah yang potensinya paling besar.
Ada 3 sasaran dalam pemasaran, yaitu sasaran individu, kelompok, dan
massa.
Merancang Komunikasi
Pemasaran
Stimuli pemasaran, yaitu merangsang persepsi konsumen.
Jadi stimuli ini dilakukan untuk merangsang persepsi konsumen agar mau membeli
produk yang dipasarkan.
Ada 2 teori mengenai stimuli ini :
1.
S-R (Stimulus - Respon) => artinya begitu si pembeli mendapatkan
stimulus untuk membeli produk, langsung direspon. Pada teori ini, si pembeli
yang mendapatkan stimulus langsung merespon pesan tanpa di organisir terlebih
dahulu.
2.
S-O-R (stimulus - Organizing - Respon ) => begitu si pembeli
mendapatkan stimulu, di organizing (dicerna) terlebih dahulu. Artinya tidak
langsung diterima, dipikirkan dahulu baik dan buruknya. Baru setelah itu di
respon.
Perilaku berubah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.
Faktor genetik, yaitu faktor yang ada pada manusia. Ada yang bertahan
dan ada juga yang berkembang.
2.
Faktor kepribadian, yaitu faktor ini juga dapat menyebabkan perubahan
perilaku. Misalnya dulunya agak tomboy sekarang menjadi lebih feminine.
Tentunya perilakunya juga akan berubah.
3.
Faktor lingkungan, yaitu perubahan perilaku yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan sekitar. Misalnya di lingkungan sekitar sedang ramai-ramainya
menyukai style korea. Lama kelamaan hal itu tentu akan tertular pada kita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendapat konsumen :
-
Latar
belakang
-
Faktor
biologis
-
Faktor
psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup
pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau atau
antisipasinya pada waktu yang akan datang.
-
Faktor
sosial. Bagaimana keadaan sosialnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan membeli suatu produk.
-
Faktor
isu/situasi
-
Faktor
sikap
Ada
5 faktor kegagalan dalam komunikasi pemasaran :
a. Gagal mengenai sasaran. Kegagalan yang
paling sering dialami oleh para pemasar adalah produk yang ditawarkan kurang
mengenai target pasar. Sehingga dapat dipastikan jika penawaran yang
disampaikan belum berhasil atau mampu menarik minat dan perhatian konsumen.
Untuk itu, sebelum mengkomunikasikan produk kita ke pasaran, lakukanlah riset
pasar terlebih dulu untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen
agar dapat menciptakan produk yang benar-benar berkualitas dan memenuhi tingkat
kebutuhan pasar yang telah ditentukan.
b. Kurang dapat menyakinkan pasar.
Konsumen bukanlah orang yang dengan mudahnya mempercayai sebuah produk tanpa
adanya bukti nyata. Oleh sebab itu, produsen atau pemasar sebaiknya melampirkan
data-data untuk memperkuat penawaran kepada konsumen. Misalnya dengan
melampirkan beberapa data konsumen atau klien yang pernah menggunakan produknya
dan merasa puas. Lengkapi juga dengan testimoni dari mereka agar konsumen semakin
merasa yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan.
c. Tidak memberikan solusi. Dalam
memasarkan produk, para pelaku pasar cenderung lebih fokus untuk
menginformasikan jenis pelayanan atau produk apa saja yang ditawarkan dan
pemasar juga lebih senang menyampaikan kelebihan produk yang ditawarkan
daripada menyampaikan keuntungan yang didapatkan para konsumen. Sehingga banyak
konsumen yang tidak tertarik dengan penawaran yang disampaikan. Karena dari
produk tersebut konsumen tidak menemukan sebuah solusi yang mereka butuhkan.
Jadi, sebaiknya berilah solusi bagi setiap permasalahan konsumen.
d. Jangan terlalu banyak berkomunikasi.
Kegagalan bisa terjadi apabila pelaku pasar menggunakan strategi pemasaran yang
berlebihan. Komunikasi yang berlebihan hanya akan membuat konsumen merasa
bingung, sebenarnya apa inti pesan yang akan disampaikan. Sebab, informasi yang
berlebihan akan menyamarkan inti pesan yang ingin dikomunikasikan kepada para
konsumen. Jadi, lebih baik tawarkan produk dengan bahasa yang padat dan jelas,
sehingga konsumen dapat menyerap semua informasi yang disampaikan dan segera
mengambil tindakan. Misal dengan langsung membelinya.
e. Pesan utama tidak tersampaikan. Artinya
pesan utama yang ingin disampaikan oleh para pemasar tidak tersampaikan dengan
baik kepada konsumen. Dan bisa dipastikan konsumen belum paham dengan informasi
yang produsen atau pemasar berikan serta membutuhkan penjelasan yang lebih
rinci. Komunikasi boleh singkat asalkan pesan utama yang ingin disampaikan
dapat dimengerti oleh para konsumen.
Hambatan-hambatan dalam komunikasi pemasaran
Hambatan-hambatan
komunikasi terbagi kepada 4 :
1. Hambatan pada sumber. Biasanya terjadi
pada perumusan-perumusan tujuan yang kurang jelas. Hal ini terjadi karena kurangnya
focus pada keuntungan yang ingin diraih.
2. Hamabatan pada proses encoding. Hal
ini bisa terlihat lebih kepada perancang iklan yang lebih kepada iklan kreatif.
Sehingga maksud dari pemasaran sebuah produk tidak tersampaikan.
3. Hambatan dalam transmisi pesan. Salah
satu yang menentukan sasaran konsumen dalam memilih saluran media.
4. Hambatan dalam proses decoding.
Umumnya konsumen akan menolak iklan yang tidak menarik minat. Ada juga faktor
ketidakpercayaan (kredibel), juga karena terlalu sering, membuat konsumen
menjadi kesal.
3
Hal yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran :
1. Meningkatkan orientasi pada nilai
2. Meningkatkan kebutuhan akan akses
informasi
3. Mendesain produk agar sesuai dengan
konsumen
Faktor yang turut berpengaruh pada efektivitas
komunikasi pemasaran :
-
Semakin
besar pengaruh sumber pada penerima, maka besar pula dampak dan perubahan si
penerima, sesuai dengan yang dikehendaki sumber pesan.
-
Komunikasi
berdampak lebih kuat apabila pesan yang disampaikan cocok/sesuai dengan opini
dan keyakinan si penerima.
-
Komunikasi
cenderung lebih efektif kalau sumber dianggap punya keahlian, status tinggi,
bersifat objektif/lebih disenangi, terlebih lagi kalau si sumber mempunyai
kekuasaan.
Bauran Pemasaran
Baluran pemasaran ialah kumpulan dari variable-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh suatu badan usaha untuk
mencapai tujuan pemasaran dalam
Menurut Kotler, baluran pemasaran yaitu sejumlah
alat-alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk meyakinkan objek
pemasaran / target pasar yang dituju.
Menurut William J.Stantan, baluran pemasaran (marketing
mix) adalah kombinasi dari 4 variabel / kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan.
Ada
banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam
4 faktor yang disebut the four Ps:
product, price, place, and promotion.
1.
Product
Produk disini bisa berupa apa saja
(baik yang berwujud maupun tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk
merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik,
jasa, orang, organisasi dan ide.
2.
Price
Sejumlah uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi
last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail
price.
3.
Place
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah
saluran distribusi yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
suatu produk. Tempatnya dapat berupa outlet maupun yang non outlet (misal:
rumah sakit).
4.
Promotion
Berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Bauran promosi meliputi berbagai
metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat.
Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual
produk ke konsumen.
Variabel promosi / bauran komunikasi
pemasaran :
a. Advertising, yaitu semua bentuk
presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang
ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka
pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
Biasanya promosi ini dilakukan di mall atau tempat-tempat umum.
c. Public relations and publicity, yaitu
berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi citra
perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi
langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan. Interaksi dilakukan dengan door to door. Meskipun sekarang, promosi
seperti ini sudah kurang berhasil, dikarenakan banyak konsumen yang merasa
terganggu jika didatangi ke rumah.
e. Direct marketing, yaitu melakukan
komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan
dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan
alat penghubung non personal lainnya.
Selanjutnya, bauran pemasaran terbagi
lagi menjadi 8 Ps , yaitu :
1.
Process
Kualitas
sebuah perusahaan sangat bergantung kepada proses penyampaian jasa kepada
konsumen. Seluruh operasional perusahaan harus dijalankan dengan sistem dan
prosedur yang baik, sehingga proses penyampaian nantinya kepada konsumen dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.
People
Yaitu
orang yang memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan, khususnya yang
bergerak dibidang pelayanan jasa karena terlibat langsung dengan pelayanan
konsumen. People menentukan loyalitas konsumen karena dapat melakukan interaksi
secara langsung dan memberikan penilaian tentang profesionalitas, pemenuhan
kepuasan konsumen, dan lain-lain.
3.
Policy
Kebijakan
di suatu negara, atau wilayah yang dapat menghambat atau justru memperlancar
pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau pemasar. Misalnya ada kebijakan
pemerintah yang melarang konsumsi rokok. Tentunya kebijakan tersebut akan
sangat merugikan para produsen dan pemasar rokok tersebut.
4.
Physical evidance (bukti fisik)
Pemasaran
melalui media internet tidak secara fisik tampak, baik produk atau jasa, sehingga
bukti fisik diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Bukti fisik
dapat berupa bangunan perusahaan, produk fisik yang ditawarkan, cat nya yang
bagus, dan sebagainya.
Media
Massa dan Pemasaran
Menurut Dennis Mc Quail, media massa
sebagai :
·
Jendela
Artinya
media membuka cakrawala dengan menyajikan realitas dalam berita yang apa
adanya. Ketika kita melihat media sama hal nya dengan ketika kita membuka
jendela kamar. Apapun yang ada di depan maka akan terlihat dengan jelas dan apa
adanya.
·
Cermin
Artinya
apapun yang terjadi di masyarakat maka akan diberitakan di media massa. Makanya
media massa diibaratkan seperti kita melihat cermin. Apa yang ada dihadapan
cermin itulah yang terlihat. Begitu pula dengan media massa yang diibaratkan
seperti cermin.
·
Kiper
Artinya
media massa tidak secara mentah menerima segala informasi yang ada, namun
informasi-informasi tersebut di saring terlebih dahulu, dan informasi yang di
anggap pentinglah yang akan di beritakan di media.
·
Penunjuk arah
Disini media massa sebagai penerjemah
(guide) atau pembimbing. Media mengkonstruksi realitas sesuai dengan kebutuhan
khalayak.
·
Forum untuk mempresentasikan berbagai
informasi / ide-ide kepada khalayak
Media
berperan untuk menyampaikan berbagai informasi maupun ide-ide kepada khalayak
yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan khalayak.
·
Interlukator
Media
disini berperan sebagai teman bicara. Yang menemani khalayak apabila sedang
merasa bosan dan dapat menghibur khalayak dengan tayangan-tayangan yang
menarik.
Pentingnya komunikasi pemasaran lintas
budaya
1. Etnosentrisme, yaitu memaksa budaya
lain untuk memahami apa yang kita percayai dan menganggap budaya kita lebih
baik daripada budaya lain. Sebenarnya etnosentrisme ini baik jika sewajarnya
saja, karena sikap ini bagaimana kita mencintai budaya sendiri. Namun jika
berlebihan justru dapat memicu konflik budaya.
2. Stereotipe, yaitu
prasangka/dugaan-dugaan positif atau negatif tentang budaya lain. Stereotipe
ini menggeneralkan suatu budaya karena pengalaman masa lalu atau karena
mendengar dari orang lain. Misalnya, orang bilang kalau orang batak itu kasar
atau banyak yang bilang kalau orang Padang itu pelit, atau orang Jawa itu
lembut.
Cultural Imperialisme
Yaitu penjajahan dilakukan melalui
budaya. Misalnya orang barat yang mencoba menjajah bangsa Indonesi melaluia
teknologi, makanan, dan sumber daya yang lainnya. Sehingga kita bergantung
kepada mereka dan sedikit banyak budaya kita mengalami pergeseran dan
terpengaruh oleh budaya mereka.
Menurut Hariani, untuk menghindari aksi
etnosentrisme dalam komunikasi dapat dipergunakan beberapa hal sebagai berikut
:
1. Menerapkan azas kesamaan, “tidak ada
budaya yang imperior dan superior” atau “tidak ada budaya yang salah / budaya
yang benar.”
2. Menerapkan kaidah emas, yaitu
memperlakukan orang lain seperti apa yang ingin kita diperlakukan. Artinya kita
harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan
kita. Mencoba menempatkan posisi pada diri kita sendiri.
3. Menerapkan kaidah timah, yaitu
memperlakukan orang lain sebagaimana orang lain ingin diperlakukan. Artinya
kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Kita
mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain.
Peranan Komunikasi Persuasif dalam Pemasaran
Istilah komunikasi persuasive bersumber
pada perkataan latin yaitu persuasion yang kata kerjanya adalah persuaderen yang
berarti membujuk, mengajak, atau merayu.
Ada
4 prinsip dasar dalam komunikasi persuasif yang dapat menentukan efektivitas
dan keberhasilan komunikasi pemasaran :
1. Prinsip pemaparan yang selektif, yaitu
produsen selektif dalam memilih media massa mana yang ingin dipakai untuk
memasarkan produknya. Misalnya memilih media massa yang banyak diminati
konsumen.
2. Prinsip partisipasi audiens, yaitu
berusaha mencari partisipasi konsumen.
3. Prinsip suntikan, yaitu memasarkan
produknya dengan terus menyuntikkan iklan kepada konsumen hingga terpengaruh
untuk membeli produk tersebut.
4. Prinsip perubahan yang besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar