Selamat hari ibu untuk seluruh ibu-ibu hebat di dunia. Khususnya untuk ibuku tersayang, Hj.Rosni S.Sos :)
Mamak adalah ibu terhebat sekaligus malaikat pelindung yang telah dikirim Tuhan untukku. Aku bahagia terlahir dari seorang ibu seperti beliau. Mamak yang sangat protect terhadap kami anak-anaknya. Terutama over-protect kepadaku karena aku anak bungsu dan kata mamak, aku anaknya penakut. Kebiasaan yang selalu mamak tanyakan padaku setiap mau mandi atau pergi adalah "mau kemana?" Itu pertanyaan wajib yang tidak pernah lupa beliau tanyakan. Sampai aku hafal dengan kalimat itu. Saking seringnya, aku hanya menjawab dengan simpel "Adek mau pacaran, Mak". Lalu aku nyengir dan ngeloyor pergi. Mamak juga ibu yang paling disiplin sama anak-anaknya. Dulu waktu kita masih sekolah, beliau paling nggak suka kalau kita malas ke sekolah apalagi sampai berpura-pura sakit. Beliau selalu tahu jurus-jurus "sakit pura-pura" yang aku lakukan. Dulu juga aku suka lupa sarapan pagi, alasan aku karena takut telat ke sekolah. Tapi beliau selalu punya cara supaya aku mau sarapan, yaitu dengan menyuapiku. Kalau sudah begitu, aku tidak punya alasan lagi menolak. Aku ingat saat aku diterima di SMA Labschool, mamak begitu senang, karena masuk ke situ juga atas paksaan beliau. Demi menuruti keinginan beliau aku belajar supaya bisa lulus tes masuknya. Bahkan aku rela harus sekolah dari pagi sampai sore. Padahal aku punya kebiasaan dari kecil yaitu "tidur siang". Jadi kalau sudah siang, mulai deh mulut nguap-nguap dan mata sayu-sayu. Makanya kalau pelajaran sekolahnya yang di pukul 2 siang, aku paling nggak semangat belajar, dalam hati terus aku lafalkan "ayooo dong bel keluarnya bunyi, ayo dooong".
Saat aku mengalami masa-masa paling down beberapa tahun lalu, mamak selalu mencoba menghiburku. Setiap malam, mamak akan mengajakku pergi dan keliling kota Banda Aceh, dan aku hanya duduk di dalam mobil sambil melihat keluar jendela dengan pandangan hampa. Dan setiap minggu mamak akan mengajakku ke laut karena mamak tahu aku paling suka ke pantai dan menikmati suara ombak dan suasana laut. Mamak bilang supaya aku tidak stress karena terus mengurung diri di kamar.
Happy mother's day, mom. Terima kasih untuk semua kebaikan dan kasih sayangnya. Satu impian aku adalah aku bisa lulus S1 komunikasi dengan predikat cumlaude. Supaya saat hari aku di wisuda nanti mamak bisa duduk di bangku VIP dan menemaniku menerima bungong jaroe dari rektor.
Hal ini bermula saat setahun lalu aku menemani mamak menghadiri acara wisuda kakakku satu-satunya. Alhamdulillah dia lulus sarjana hukum dengan predikat cumlaude. Hari itu aku pergi dengan mamak. Mamak duduk di barisan paling depan karena mendapat undangan sebagai tamu VIP sedangkan aku duduk di tribun bersama para orangtua wisudawan lainnya. Hari itu aku melihat mamak dipanggil ke depan untuk menemani kakakku menerima bungong jaroe dari rektor. Dari tribun aku melihat kejadian itu dengan haru dan meneteskan airmata, aku berkata dalam hati "Beberapa tahun lagi, aku juga akan berdiri di situ ditemani mamak di sebelahku dan menerima bungong jaroe dari rektor". Mulai hari itu aku berusaha belajar dan mendapat nilai-nilai yang baik agar terwujud mimpi aku itu. Memang benar, nilai bukan segalanya, bukan juga penentu kita nantinya sukses atau tidak. Tapi nilai itu aku hadiahkan untuk kedua orangtuaku agar mereka bangga dan merasa bahwa mereka telah berhasil mendidikku hingga menjadi seperti itu. Aku ingin melihat mereka bahagia dan bangga, aku ingin mereka mengatakan "Mamak sama bapak bangga sama adek" :)
Ya, aku ingin mendengar kalimat itu :)
Selamat hari ibu, mamak. Semoga mamak dan bapak suka dengan hadiah yang kami kasih, love you both, the best I ever had...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar