Rabu, 11 Desember 2013

Matanajwa "Gara-gara KPK"

 Topik Matanajwa malam ini (11/12/13) yaitu “Gara-gara KPK”. Dalam tayangan iini dipaparkan fakta-fakta apa yang dialami KPK selama ini, bagaimana proses penangkapan tersangka yang begitu berbelit-belit, proses penyadapan, cara penyadapannya (seperti menaruh alat sadap pada uang, alat sadap pada pembantu rumah tangga tersangka). Sampai bagaimana para tersangka yang meggunakan jasa dukun/paranormal. Bahkan pernah dalam satu persidangan, tiga orang jaksa yang dihadirkan KPK tidak bisa berbicara saat proses persidangan tersebut berlangsung. Pada waktu itu, mantan Ketua KPK sampai harus meminta bantuan paranormal juga untuk menanggulangi masalah tersebut. Kemudian ada juga yang menyuruh dukun untuk meyantet mantan Ketua KPK. Bahkan menurut security KPK, ada yang datang ke gedung KPK dan menabur garam di lantainya, konon katanya dengan melakukan hal itu maka tersangka bisa terbebas dari jeratan kasusnya. Banyak kelakuan aneh para tersangka, kelakuan aneh itu juga mereka lakukan saat proses penyidikan, ada yang berbicaranya harus melihat ke samping kanan, atau cara duduknya diatur sesuai perintah “you know lah”, dan banyak hal aneh lainnya. Juga ada petugas KPK yang sengaja ditabrak hingga patah kakinya. Menurut Bambang Widjayanto, selama dia menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, praktis aktivitasnya hanya di Kantor dan di rumah. Dia bahkan tidak pernah lagi menghadiri acara-acara sosial seperti kondangan bahkan kondangan ke tempat keluarga dekatnya sendiri. Alasannya, karena dalam acara itu pasti ada acara foto-foto bersama, ditakutkan dengan kecanggihan teknologi sekarang yaitu teknik cropping, takutnya fotonya nanti akan di crop dan dijadikan alat utuk menjerumuskannya. Begitu banyak rintangan menjadi petugas KPK, bahkan nyawa seakan berada diujung tanduk. Identitas para penyidik KPK pun dilindungi, karena harga kepalanya sangat tinggi. Para koruptor sekarang semakin pintar dengan menggunakan sistem operandi yang semakin canggih bahkan memakai jasa akuntan dan tenaga profesional, bekerja cepat utuk menghilangkan barang-barang bukti. Sehingga para penyidik KPK pun bekerja dengan kecepatan waktu, kadang tidak pulang hingga berhari-hari untuk mengumpulkan barang bukti.

Catatan Matanajwa:

1.       Kelangsungan KPK patut disyukuri, berkali-kali digembosi tapi tetap tegak berdiri
2.       Aksi sadapnya mengecutkan nyali, tersangkanya berujung jeruji besi
3.       Anggarannya pernah dipersulit, personilnya dikriminalisasi dan diotak-atik
4.       Semakin keras KPK dikerdilkan, semakin lantang rakyat menyelamatkan
5.       Inilah organisasi yang mengukir wibawa, karena kerja nyata dan bukan citra
6.       Kita perlu terus menjaga, agar KPK tidak dicemari kepentingan peguasa
7.       Bekerja lurus karena bukti, tidak didorong benci atau politik pribadi
8.       KPK selalu bisa tergelicir salah, setiap itu pula rakyat datang memberi arah
9.       Menjadi institusi yang tak boleh kalah, lebih wajib dibela bukan dibuat lemah.

Tidak ada komentar: