Beberapa hari ini lagi hobi baca buku, tepatnya jenis novel
roman. Tau sendiri kan kalau novel-novel luar negeri itu romantis abis J Bayangin ya, dalam
satu hari aku bisa melahap satu novel. Kalau aja baca buku kuliah juga secepat
itu pasti tiap semester aku bisa dapat IP 4 hahahaahaaa :D
Memang dari dulu aku suka membaca. Tapi entah kenapa
beberapa bulan ke belakang jadi agak malas. Buku “Chairul Tanjung si Anak
Singkong” yang Mama beli bulan 1 lalu, sampai sekarang belum aku sentuh.
Padahal dulu aku sempat mencari buku itu di toko-toko buku tapi belum keluar.
Dan tiba-tiba aja waktu itu, pas aku pulang dari rumah teman, si Mama
memberikan buku itu. Senangnya bukan kepalang. Tapi baru aku baca beberapa
halaman. Dan ini semua gara-gara koleksi film yang semakin numpuk di laptop dan
menunggu untuk ditonton. Tapi lucunya, beberapa hari ini aku malah keranjingan
baca buku dan sebentar lagi sepertinya buku “Chairul Tanjung si Anak Singkong”
juga akan aku baca sampai halaman terakhir J
Tapi ya, walaupun aku suka menonton, entah kenapa sekarang
ini aku malaaaaaaas sekali menonton sebuah kotak ajaib bernama “TELEVISI”. Kenapa?
Karena program-program sekarang kebanyakan membosankan dan datar, hampir
sebagian besarnya mirip antara satu dan yang lain. Belum lagi porsi iklan dalam
setiap program-program acaranya. Kadang saking bosannya ngeliat iklan, sampai
aku hitungin itu iklan berapa buah di setiap jeda program acaranya. Bukan
berarti aku nggak suka melihat iklan, tapi kadang porsi iklan yang terlalu besar
membuat aku jenuh dan bosan. Pada dasarnya kan kita menghidupkan televisi
karena ingin mendapatkan informasi dan hiburan. Tapi ketika porsi
informasi/hiburan dan iklannya sebanding, hal itu tentu aja membuat kita bosan
dan akhirnya apa? Tentu saja berpindah channel TV. Dan ketika aku berpindah
channel TV, aku selalu lupa untuk kembali ke channel sebelumnya x_x
Dari semua channel TV, yang paling sering aku tonton adalah
MNC music (suka lihat video-videonya), Metro TV (suka sama informasinya yang selalu
aktual, ada program favorit aku kayak Kick Andy, Mata Najwa, Stand Up Comedy,
Mario Teguh), Diva Universal (koleksi film baratnya seru, juga ada yang drama
series nya), FoxCrime (program-program tv nya di sini keren-keren), National
Geographic juga oke-oke informasinya terutama mengungkap fakta-fakta yang nggak
pernah kita tahu, KBS (banyak koleksi film-film korea terbaru), SCTV (itu
program FTV nya jadi favorit aku). Tapi bisa dibilang aku sangat jarang
menghidupkan televisi. Kalau di rumah, aku lebih suka di kamar dengan koleksi
film-film yang aku punya, baca buku, atau menjelajah dunia maya. Sekarang aku
bahkan nggak tahu apa program TV favorit orang-orang. Seperti X-factor,
indonesian idol, atau master chef yang sering disebut orang-orang di twitter
misalnya. Aku bahkan nggak pernah mengikuti tayangan-tayangan itu. Entah kenapa
sejak masuk jurusan komunikasi dan tahu bagaimana pengaruh dan dampak media televisi
terhadap masyarakat, sejak saat itu aku mulai membatasi diri untuk tidak
terlalu sering menonton televisi. Dan sejak Kak Mena pulang dari Surabaya, dia
juga jadi tidak terlalu sering menonton. Dia lebih sering belajar speaking di
youtube, atau belajar listening di laptop. Jadi bisa di bilang di rumah yang
menonton hanya Mama, itupun hanya pada malam hari. Kalau Bapak paling nonton
kalau pas ada tayangan bola, atau berita aja.
Bukan berarti televisi itu nggak bagus loh, tapi jangan
terlalu sering dilihat, karena bisa membuat kita terpedaya. Karena nggak semua
yang diperlihatkan media itu benar-benar adanya. Terutama tayangan-tayangan
seperti sinetron. Buat aku sinetron itu sangat tidak mendidik. Peran-peran
tokohnya dibuat sejahat mungkin, sampai kadang kita yang menonton jadi ikut
kesal pada pemeran antagonisnya. Aku ingat dulu waktu aku kecil ada satu
sinetron laga yang memperlihatkan adegan bunuh-bunuhan gitu. Dan gara-gara menonton
sinetron itu, aku jadi nggak bisa tidur dan merasa banyak orang jahat di
sekeliling aku. Dan itu benar-benar menakutkan. Sampai akhirnya aku nggak
berani lagi menonton sinetron itu. Jadi coba kalian bayangkan jika anak-anak
kecil mengkonsumsi tayangan-tayangan sinetron yang penuh dengan tindak
kejahatan, adegan-adegan percintaan, adegan-adegan yang penuh intrik, bisa
dipastikan akan mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Karena harus diingat
jika anak-anak sangat suka meniru. Makanya bisa dilihat kan sekarang banyak
anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu orang dewasa, banyak anak-anak lelaki yang
memperkosa temannya yang berlainan jenis, atau sekedar mencium temannya yang
berlainan jenis. Helloooo?? Mereka masih anak-anak tapi sudah mengerti hal-hal
seperti itu? Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan? Pastinya yang
harus disalahkan adalah orangtua. Kenapa tidak menjaga dan merawat anaknya
dengan baik, terutama menjaga anaknya agar tidak menonton tayangan-tayangan
orang dewasa. Jadilah orangtua cerdas, dan ikuti pertumbuhan anak-anak Anda.
Jangan biarkan anak-anak sendirian dan menafsirkan segala hal sendirian. Ajak
mereka belajar dan bermain, bimbing mereka. Karena usia dini adalah usia yang
membutuhkan bimbingan, dan menginjak usia 10-15 tahun adalah usia ketika
anak-anak lebih sering berada di luar rumah, sehingga kondisi lingkungan yang
sangat mempengaruhi tingkah laku anak. Lingkungan yang baik akan menjadikan
anak-anak tumbuh dengan baik dan lingkungan yang buruk akan membuat anak-anak
terpengaruh untuk berperilaku buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar