Minggu, 01 Juli 2012

Jealous is true or false ???


Pernah merasakan cemburu? Sakit nggak? Rasanya mau menangis? Yap, itu yang aku rasakan belakangan ini. Rasanya hati sesak dan ingin menangis, meluapkan semua kesedihan ini. Tapi pertanyaannya, apa aku berhak untuk cemburu? Menyadari itu, aku tahu bahwa aku ini tolol, bodoh. Tak seharusnya aku cemburu bukan? Tapi siapa yang bisa mengontrol perasaannya sendiri. Jika boleh memilih, aku lebih baik tidak pernah merasakan cemburu. Karna perasaan itu sangat menyakitkan. Apalagi jika aku harus menutupnya dengan make up terhebat sedunia, senyuman. Apa ada yang menyangka bahwa dibalik senyumanku setiap harinya tersimpan rasa sedih tak terperi? Tidak ada yang tahu. Karna yang tahu hanya aku, hatiku, dan Tuhan.
Apa aku boleh menyalahkan cemburu karena menyebabkan aku merasakan rasa sakit ini? Tidak. Yang salah di sini adalah AKU. Menyukainya adalah pilihanku, keputusanku. Jadi jika rasa cemburu menggerogoti maka yang patut disalahkan adalah diriku sendiri. Karena aku begitu rapuh, ya, aku tidak sekuat mereka yang meskipun telah dikecewakan berkali-kali tetap bisa survive. Aku tidak sekuat itu, atau belum sekuat itu.
Apa ketika aku cemburu aku harus menghampirinya dan mengatakan, “aku cemburu.” No, big no no. Yang bisa aku lakukan hanya memendam rasa sakit ini dan menyembunyikannya dalam tawa. Kamu tahu apa arti tawa itu? Artinya aku sedang menertawakan nasibku sendiri. Tapi aku tidak pernah menyesal. Karena rasa ini begitu indah. Meski jika si cemburu datang, rasanya aku ingin mati. Dan jika cemburu itu datang, aku lebih memilih tidur dan melupakan semua resah hati ini. Tidur memang tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi paling tidak saat tertidur aku tak perlu bersedih, aku tak perlu memakai make up itu. Aku bisa tenang sesaat dalam damai.
Apa aku bersalah jika aku cemburu? Siapa yang bisa mempersalahkan. Karena bukan hanya aku yang merasakan cemburu.
Ya, cemburu memang sangat menyakitkan, menyedihkan. Andai ada obat untuk mengusir cemburu, aku pasti akan membelinya.
Sekian ceritaku tentang cemburu, bagaimana denganmu? J

Tidak ada komentar: