Pernah merasakan cemburu? Sakit nggak? Rasanya mau menangis?
Yap, itu yang aku rasakan belakangan ini. Rasanya hati sesak dan ingin
menangis, meluapkan semua kesedihan ini. Tapi pertanyaannya, apa aku berhak
untuk cemburu? Menyadari itu, aku tahu bahwa aku ini tolol, bodoh. Tak
seharusnya aku cemburu bukan? Tapi siapa yang bisa mengontrol perasaannya
sendiri. Jika boleh memilih, aku lebih baik tidak pernah merasakan cemburu. Karna
perasaan itu sangat menyakitkan. Apalagi jika aku harus menutupnya dengan make
up terhebat sedunia, senyuman. Apa ada yang menyangka bahwa dibalik senyumanku
setiap harinya tersimpan rasa sedih tak terperi? Tidak ada yang tahu. Karna
yang tahu hanya aku, hatiku, dan Tuhan.
Apa aku boleh menyalahkan cemburu karena menyebabkan aku
merasakan rasa sakit ini? Tidak. Yang salah di sini adalah AKU. Menyukainya
adalah pilihanku, keputusanku. Jadi jika rasa cemburu menggerogoti maka yang
patut disalahkan adalah diriku sendiri. Karena aku begitu rapuh, ya, aku tidak
sekuat mereka yang meskipun telah dikecewakan berkali-kali tetap bisa survive. Aku
tidak sekuat itu, atau belum sekuat itu.
Apa ketika aku cemburu aku harus menghampirinya dan
mengatakan, “aku cemburu.” No, big no no. Yang bisa aku lakukan hanya memendam
rasa sakit ini dan menyembunyikannya dalam tawa. Kamu tahu apa arti tawa itu? Artinya
aku sedang menertawakan nasibku sendiri. Tapi aku tidak pernah menyesal. Karena
rasa ini begitu indah. Meski jika si cemburu datang, rasanya aku ingin mati.
Dan jika cemburu itu datang, aku lebih memilih tidur dan melupakan semua resah
hati ini. Tidur memang tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi paling tidak saat
tertidur aku tak perlu bersedih, aku tak perlu memakai make up itu. Aku bisa
tenang sesaat dalam damai.
Apa aku bersalah jika aku cemburu? Siapa yang bisa
mempersalahkan. Karena bukan hanya aku yang merasakan cemburu.
Ya, cemburu memang sangat menyakitkan, menyedihkan. Andai ada obat
untuk mengusir cemburu, aku pasti akan membelinya.
Sekian ceritaku tentang cemburu, bagaimana denganmu? J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar