Hari Senin kemarin my only one sister yudisium. Dia berhasil
mendapatkan predikat Cumlaude, dan menjadi peringkat ke-2 tertinggi dari 7 yang
terbaik. Mendapatkan hadiah berupa kamus bahasa Inggris dan uang nominal. Wow,
senangnya. Aku juga turut bahagia atas keberhasilannya. Hari itu, aku melihat
sinar kebahagiaan dan kebanggaan dimata kedua orangtua ku. Ya, tak henti-hentinya
mereka membicarakannya. Kak mena hari itu mendapat titel dibelakang namanya,
menjadi Cut Mailina Ariani, S.H.
Melihat kebahagiaan orangtuaku, aku menjadi termotivasi
untuk lebih semangat lagi belajar agar bisa seperti kak Mena. Aku tahu, nilai
akademik bukan segala-galanya, bukan pula jaminan seseorang bisa sukses. Banyak
juga orang yang hanya lulusan SMA, bahkan hanya lulusan SD, tapi bisa berhasil.
Tapi, jika nilai itu bisa membuat orangtuaku bahagia, why not?
Aku ingin melihat sinar kebahagiaan seperti itu lagi di mata
orangtua ku. Aku ingin menjadi alasan kebahagiaan mereka. Ya, aku ingin melihat
sinar itu sekali lagi.
Dan ini akan menjadi motivasiku untuk terus semangat
belajar. Aku ingat kalau lagi final, kak Mena sering bilang, “Belajar dek,
bersusah-susah cuma satu minggu aja, nanti selesai final qe mau main-main
setiap hari juga nggak apa-apa.”
Ya, I must do it. Aku ingin mereka bahagia dan bangga pada
kami, anak-anaknya J
Kalian juga teman-teman. Buat orangtua kalian bahagia. Karna
kita nggak pernah tahu kapan umur kita atau umur orangtua kita berakhir. Dan jika
sampai akhir hidup mereka, yang bisa kita lakukan hanya membuat mereka susah,
pasti kita akan sangat menyesal. Bahagia itu sederhana. Bahagia adalah saat
kita bisa berguna buat orang lain. Saat kita bisa mengukir senyum diwajah orang
lain. Jadilah orang yang berguna bagi siapapun, guys. Terutama kedua orangtuamu.
Agar mereka bangga dan bersyukur pada Tuhan karena diberikan anak yang istimewa dan hebat. Juga agar mereka tidak merasa gagal sebagai orangtua J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar