Kamis, 19 Juli 2012

My Only One Sister


Hari Senin kemarin my only one sister yudisium. Dia berhasil mendapatkan predikat Cumlaude, dan menjadi peringkat ke-2 tertinggi dari 7 yang terbaik. Mendapatkan hadiah berupa kamus bahasa Inggris dan uang nominal. Wow, senangnya. Aku juga turut bahagia atas keberhasilannya. Hari itu, aku melihat sinar kebahagiaan dan kebanggaan dimata kedua orangtua ku. Ya, tak henti-hentinya mereka membicarakannya. Kak mena hari itu mendapat titel dibelakang namanya, menjadi Cut Mailina Ariani, S.H.
Melihat kebahagiaan orangtuaku, aku menjadi termotivasi untuk lebih semangat lagi belajar agar bisa seperti kak Mena. Aku tahu, nilai akademik bukan segala-galanya, bukan pula jaminan seseorang bisa sukses. Banyak juga orang yang hanya lulusan SMA, bahkan hanya lulusan SD, tapi bisa berhasil. Tapi, jika nilai itu bisa membuat orangtuaku bahagia, why not?
Aku ingin melihat sinar kebahagiaan seperti itu lagi di mata orangtua ku. Aku ingin menjadi alasan kebahagiaan mereka. Ya, aku ingin melihat sinar itu sekali lagi.
Dan ini akan menjadi motivasiku untuk terus semangat belajar. Aku ingat kalau lagi final, kak Mena sering bilang, “Belajar dek, bersusah-susah cuma satu minggu aja, nanti selesai final qe mau main-main setiap hari juga nggak apa-apa.”
Ya, I must do it. Aku ingin mereka bahagia dan bangga pada kami, anak-anaknya J

Kalian juga teman-teman. Buat orangtua kalian bahagia. Karna kita nggak pernah tahu kapan umur kita atau umur orangtua kita berakhir. Dan jika sampai akhir hidup mereka, yang bisa kita lakukan hanya membuat mereka susah, pasti kita akan sangat menyesal. Bahagia itu sederhana. Bahagia adalah saat kita bisa berguna buat orang lain. Saat kita bisa mengukir senyum diwajah orang lain. Jadilah orang yang berguna bagi siapapun, guys. Terutama kedua orangtuamu. Agar mereka bangga dan bersyukur pada Tuhan karena diberikan anak yang istimewa dan hebat. Juga agar mereka tidak merasa gagal sebagai orangtua J

Tidak ada komentar: