Hari ini puasa pertama di bulan suci ramadhan tahun ini.
Terasa bahagia masih bisa merasakan sahur bersama keluarga. Sekitar pukul 4
subuh, abangku yang di Blangpidie menelepon membangunkan ku sahur. Juga ada kak
Zumar yang sms membangunkan sahur juga. Thankyou for them J
Seharian di rumah saja. Bangun tidur langsung mandi, nonton,
internetan bentar, bantu-bantu orang rumah, tidur siang. Sore nya nonton tv
bareng mamak dan kak Mena. Lagi nonton, tiba-tiba aku mencium bau khas kakek.
Aku yang bingung, bertanya pada mereka. Dan kak Mena nyahut, “Iya, aku juga
cium bau nya.”
Tapi anehnya, yang mencium bau kakek hanya kita berdua aja.
Mamak sama sekali tidak menciumnya. Bau nya sekitar 2 menit, lalu menghilang.
Kalau kata mamak itu karena tahun ini kita belum ziarah ke
kuburan kakek. Mungkin juga karena kita jarang mendoakan beliau. Mendengar itu
aku jadi sedih dan kangen. Ya, aku sangat merindukannya. Aku ingat dulu waktu
kakek meninggal, aku masih kelas 5 SD.
Aku ikut menemani di saat-saat beliau kritis di rumah sakit.
Malam selasa itu, aku sangat ingin menginap di rumah sakit, agar bisa menemani
beliau. Tapi karena besoknya aku harus ke sekolah, mamak tidak mengizinkan.
Aku masih ingat dengan jelas sosok beliau. Yang paling sedih
itu saat aku mengurut badannya, kulitnya sudah mulai terkelupas, badannya kurus
dan lemah. Aku tak pernah melihat kakek selemah itu. Yang aku tahu, kakek orang
yang kuat dan berwibawa.
Bahkan dalam kondisi sakit seperti itu, dia meminta pulang
ke rumah.
Tapi tidak ada seorang pun yang mau membawanya pulang. Kata
terakhir kakek pada mamak yang sampai sekarang masih membekas dan membuat mamak
merasa bersalah adalah, “Bawa pulang ayah dari sini. Ayah tidak mau mati
seperti cina di sini.”
Kalian tahu apa maksud perkataan kakek itu?
Beliau ingin pulang karena beliau merasa kotor selama di
rumah sakit. Pipis harus di dalam pispot, mandi cuma dibasuh. Dan yang
terpenting kakek ingin shalat di rumah. Bahkan dalam kondisi terbaring di rumah
sakit, dia tidak pernah meninggalkan kewajibannya kepada Tuhan, shalat 5 waktu.
Dia ingin meninggal di rumah, itu permintaan terakhirnya. Tapi tidak ada
satupun yang mengabulkan permintaannya.
Kakek adalah orang yang paling aku sayangi di dunia,
melebihi siapapun.
Karena sejak kecil, aku dan kakak lebih sering menghabiskan
waktu bersama beliau dan nenek daripada bersama kedua orangtua ku. Karena
orangtua ku bekerja, jadi kami selalu dititipkan pada mereka. Makanya, ikatan
di antara kami kian kuat.
Aku ingat betul malam selasa itu, aku tidak bisa tidur.
Tiba-tiba pukul sebelas malam, telepon rumahku berdering. Dan sayup-sayup aku
mendengar kalimat “innalillahi wainnailahi rajiun.”
Mendengar kalimat itu, jantungku berhenti berdegup, airmata
mengalir kian deras.
Keesokan harinya kami pulang ke rumah kakek, dan aku melihat
badan kakek sudah terbujur kaku. Selagi orang-orang membacakan yasin di
dekatnya, aku terus melihat kearahnya, tak kubiarkan sedetik pun mataku beralih
dari tubuh kaku kakek. Aku berharap ada keajaiban, tiba-tiba tubuh kakek
bergerak, kakek bernapas. Ya, aku terus melihat ke arahnya dan berharap ada
keajaiban. Tapi hingga beliau dimandikan dan dikuburkan, keajaiban itu tetap
tidak datang.
Hari itu, aku mencium wajah kakek yang dingin dan biru.
Dingin, ya, hanya dingin dan wangi kemenyan yang kurasakan. Itu adalah ciuman
terakhir ku untuknya. Tapi aku tidak merasa takut. Tidak sama sekali. Hari itu
aku juga melihat mamak menangis kian kencang, histeris. Aku tahu seberapa dekat
mamak dengan kakek. Apalagi mamak anak tertua dan sangat dekat dengan beliau.
Melihat mamak menangis semakin membuatku bersedih dan tak kuasa menahan tangis.
Malam-malam setelahnya, aku sering menyendiri di kamar,
mematikan lampu, dan berkata, “kakek aku rindu, aku ingin bertemu, datanglah ke
mimpiku.”
Tapi kakek tidak pernah datang :’(
Dan hari ini, aku mencium bau nya. Aku sungguh rindu :’(
Hari ini mamak memasak masakan yang aku minta tadi sahur,
yaitu ikan keumamah. Ya, itu salah satu makanan favoritku. Juga ada sup daging,
kuah sayur bening, rendang, dan ada satu jenis masakan lagi, tapi aku lupa apa
namanya.
Minumnya ada jus delima, air timun, dan teh hangat.
Aku memilih jus delima, tapi agak hambar dibuat sama kak
Mena. But I like it.
Dan hari ini tidak ada kue atau gorengan. Mamak libur dulu
hari ini, karena besok kebanjiran order..hahaaa :D
Okay, that’s all for today, see you again J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar